Selasa 04 Jan 2022 20:48 WIB

Dinkes DKI: Enam Dari 162 Kasus Omicron dari Transmisi Lokal

Salah satu dari pasien Omicron merupakan pengusaha dari Medan ke Jakarta.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penumpang mencuci tangan sebelum menaiki bus TransJakarta di halte Bundaran Hotel Indonesia,Jakarta, Kamis (30/12). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginginkan agar adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan (prokes) khususnya di angkutan umum tetap berkelanjutan untuk mengantisipasi ancaman penularan dari varian baru Covid-19 seperti omicron. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah penumpang mencuci tangan sebelum menaiki bus TransJakarta di halte Bundaran Hotel Indonesia,Jakarta, Kamis (30/12). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginginkan agar adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan (prokes) khususnya di angkutan umum tetap berkelanjutan untuk mengantisipasi ancaman penularan dari varian baru Covid-19 seperti omicron. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengkonfirmasi 162 kasus Omicron di DKI. Dia menambahkan, dari 162 kasus tersebut, memang ada transmisi lokal sebanyak enam kasus.

Dia mencontohkan, salah satu pelaku perjalanan dari enam orang itu adalah pengusaha yang sempat melakukan perjalanan dari Medan ke Jakarta. “Kemudian juga ada kasus awal di petugas kebersihannya Wisma Atlet, dua orang, termasuk yang petugas kebersihan. Begitu,” kata Dwi, Selasa (4/1).

Baca Juga

Lebih jauh, kata dia, ada juga kasus transmisi lokal tadi yang memang memiliki riwayat perjalanan lain di Indonesia, dua orang, suami-istri. Selain dari seorang pekerja restoran.

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, mengingatkan adanya gelombang ketiga pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Menurut dia, hal itu berkaca pada kasus-kasus sebelumnya dan peningkatan kasus Omicron yang mencapai ratusan di DKI.

“Masyarakat juga harus diingatkan kemungkinan kasus infeksi Omicron naik lagi dan menimbulkan gelombang ketiga. Kuncinya adalah 3M,” kata Gilbert.

Dia menambahkan, meski gejala tidak seberat varian Delta, Omicron harus tetap diwaspadai mengingat kasus tambahan yang terus meningkat. Menurut dia, kasus Omicron dikhawatirkan bisa membuat RS jadi penuh layaknya saat varian Delta menjadi mayoritas.

“Terbukti hanya dengan satu petugas terinfeksi di Wisma Atlet, lalu seluruh gedung ditutup,” ucap dia.

Lebih jauh, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengumumkan kenaikan kasus Omicron. Dikatakannya, hingga Senin (4/1), ada sekitar 162 kasus Omicron di DKI Jakarta.

Jumlah itu, kata dia, bertambah karena ada 15 kasus tambahan di hari tersebut sesuai pengecekan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan.

“Dan 12 kasus lainnya (dari pemeriksaan Genomik Solidaritas Indonesia),” kata Riza ketika ditemui Republika di Balai Kota, kemarin malam.

Dia menambahkan, pada 2 Januari kemarin, kasus Omicron di DKI masih berkisar 135 kasus. Dengan adanya penambahan 27 kasus kemarin itu, dia menyebut kini ada sekitar 162 kasus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement