REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Warga Palestina menggelar beberapa aksi unjuk rasa di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (3/1/2022) untuk mendukung seorang tahanan yang mogok makan di penjara Israel.
Hisham Abu Hawwash melakukan mogok makan selama 140 hari sebagai protes atas penangkapannya tanpa dakwaan atau pengadilan di bawah kebijakan penahanan administratif Israel.
Baca: Investasi China Jadi Batu Sandungan Hubungan AS dan Israel
Puluhan warga Palestina berbaris di kota Ramallah untuk mendesak masyarakat internasional turun tangan demi membebaskan Abu Hawwash dari penjara. Dua aksi unjuk rasa juga digelar di kota Betlehem dan di Universitas Birzeit di Ramallah untuk menunjukkan dukungan kepada tahanan yang melakukan aksi mogok makan tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pemerintahnya sedang menindaklanjuti kondisi kesehatan tahanan yang mogok itu. Berbicara pada pertemuan kabinet pada Senin, Shtayyeh mengatakan dia mengirim surat ke lembaga internasional untuk meminta bantuan mereka untuk mendapatkan dukungan terhadap pembebasan Abu Hawwash.
Baca: Iran Janji Balas Kematian Soleimani Jika Trump tak Diadili
Abu Hawwash, dari kota Dura di Tepi Barat selatan, ditahan oleh pasukan Israel pada 27 Oktober 2020 dan ditempatkan di bawah penahanan administratif, sebuah kebijakan yang memungkinkan pihak berwenang Israel untuk menahan siapa pun selama enam bulan tanpa tuduhan atau pengadilan, yang dapat diperpanjang tanpa batas waktu.
Menurut organisasi urusan tahanan, ada sekitar 4.650 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, termasuk setidaknya 500 orang ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan.
Baca: RS di Inggris Kewalahan, Banyak Staf Karantina Saat Kasus Covid-19 Melejit