Rabu 05 Jan 2022 03:49 WIB

Xian Tetap Berlakukan Pembatasan Covid-19 Meskipun Kasus Menurun

Xian melaporkan 95 kasus Covid-19 tambahan pada Senin (3/1/2022).

Warga Beijing, China, mengenakan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19. Kota Xian di China yang hampir dua minggu dikarantina, menuntut pemerintah menerapkan pembatasan Covid-19 secara ketat dan sungguh-sungguh, bahkan ketika penularan lokal di antara 13 juta penduduknya mulai melambat.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Warga Beijing, China, mengenakan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19. Kota Xian di China yang hampir dua minggu dikarantina, menuntut pemerintah menerapkan pembatasan Covid-19 secara ketat dan sungguh-sungguh, bahkan ketika penularan lokal di antara 13 juta penduduknya mulai melambat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Xian di China yang hampir dua minggu dikarantina, menuntut pemerintah menerapkan pembatasan Covid-19 secara ketat dan sungguh-sungguh, bahkan ketika penularan lokal di antara 13 juta penduduknya mulai melambat. Xian melaporkan 95 kasus pada Senin (3/1/2022), yang menandai dua hari berturut-turut kota itu mencatat kurang dari 100 infeksi lokal sejak 24 Desember 2021.

"Berbagai upaya yang perlu dilakukan hanya perlu diperkuat," kata Liu Guozhong, kepala Partai Komunis di Provinsi Shaanxi, di mana Xian adalah ibu kotanya.

Baca Juga

Upaya pengendalian epidemi berada pada momen penting, kata Liu. Infeksi terbaru membuat jumlah kasus lokal menjadi lebih dari 1.700 selama wabah terbaru melanda Xian sejak 9 Desember 2021.

"Kita lebih baik memperluas identifikasi kelompok berisiko daripada mengabaikan satu orang," kata Liu seperti dikutip dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh pemerintah Xian pada Selasa (4/1/2022).

"Tidak ada yang boleh diabaikan selama pengujian massal di daerah-daerah utama Xian dan pintu-pintu rumah di daerah pedesaan harus diawasi dengan ketat untuk memastikan orang mematuhi pembatasan perjalanan," kata Liu menambahkan.

Banyak orang dilarang meninggalkan kompleks perumahan mereka kecuali untuk hal-hal mendesak yang disetujui oleh pihak berwenang berbasis komunitas mereka. Semua warga harus memiliki bukti hasil tes negatif Covid-19 yang diperiksa oleh staf komunitas sebelum mereka dapat mencari layanan medis di rumah sakit.

Aturan juga membatasi akses ke kebutuhan sehari-hari, dengan banyak orang tidak dapat pergi berbelanja, sehingga membuat mereka bergantung pada jasa pengiriman.

Xian mengatakan pembatasan dapat dilonggarkan ketika waktunya tepat untuk secara bertahap melanjutkan kehidupan normal ketika risiko penularan virus lebih rendah. Jumlah kasus di Xian sangat kecil dibandingkan dengan banyak wabah di tempat lain di dunia. 

Namun, Beijing sangat ingin mengakhiri wabah menjelang Olimpiade Musim Dingin pada Februari dan Kongres Partai Komunis yang diadakan setiap lima tahun sekali diharapkan akhir tahun ini. Xian meningkatkan upaya untuk mencapai "nol kasus di masyarakat", sebuah situasi di mana semua infeksi baru ditemukan di antara orang-orang yang sudah dikarantina, menurut laporan televisi pemerintah mengutip Chen Zhijun, seorang pejabat di otoritas pengendalian penyakit Xian.

Kota itu akan memperbaiki "kelemahan dalam layanan" bagi orang-orang di fasilitas karantina tertentu, kata seorang pejabat kota kepada wartawan dalam konferensi pers pada Senin. Selain dari 95 kasus di Xian, Provinsi Zhejiang dan Provinsi Henan juga melaporkan beberapa infeksi simtomatik lokal pada Senin.

Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah kematian tidak berubah di angka 4.636. China Daratan memiliki 102.841 kasus bergejala yang dikonfirmasi pada akhir 3 Januari, termasuk kasus lokal dan yang berasal dari luar negeri.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement