REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polsek Regol tengah menyelidiki pembuat tato temporal di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat yang diduga menganiaya orang tua konsumen hingga mengalami luka-luka. Mereka diduga mematok harga tinggi untuk membuat tato temporal kepada konsumen.
Peristiwa tersebut diunggah korban ke media sosial dan akhirnya menjadi perhatian warganet. Laporan polisi bernomor polisi LP/B/09/I/2022/SPKT/POLSEK REGOL/RESTABES BDG/POLDA JABAR, Selasa (4/1), kemarin.
Kapolsek Regol Kompol Edy Kusmawan membenarkan korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh pembuat tato temporal melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.
"Kronologi belum detail nanti saya klarifikasi yang jelas korban sudah membuat laporan polisi kemarin sore," ujarnya saat dihubungi, Rabu (5/1).
Ia mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan, termasuk melakukan visum kepada korban. Pihaknya memastikan akan segera menangkap pelaku tersebut.
"Kita akan melakukan lidik dan sidik, kemarin lakukan visum korban karena ada luka-luka. Pelaku akan ditangkap," kata dia.
Berdasarkan keterangan dari korban, anaknya membuat tato dengan harga yang sudah disepakati. Namun pascamembuat tato, pelaku meminta uang lebih tinggi dari harga yang sudah disepakati sebelumnya.
"Informasi korban ditato, cuma ditato harga sekian tidak sesuai kesepakatan," katanya. Ia mengatakan korban yang dipukul yaitu orang tua dari anak yang membuat tato.