REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama terkemuka Habib Nabiel Almusawa meminta Mabes Polri atau Polda Metro Jaya bertindak tegas dengan menangkap pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean. Menurut dia, tindakan Ferdinand jelas tidak bisa dibiarkan.
"Tolong orang ini segera ditangkap @DivHumas_Polri @poldametrojaya. Kita gak setuju dengan kelompok ekstremis dan radikal. Tapi kita juga gak setuju makhluk seperti ini (Ferdinand) dibiarkan bicara semaunya. Tunjukkan kesamaan di hadapan hukum," kata Habib Nabiel lewat akun Twitter, @nabiel_almusawa di Jakarta, Rabu (5/1). Republika sudah mengirim direct message meminta izin untuk mengutip status tersebut.
Dia menyebut, Polri harus menunjukkan sikap adil dengan menindak mereka yang melanggar aturan. Semua yang melanggar, sambung dia, harus mendapat perlakuan sama di depan hukum. "Kita tunggu langkah tegas Polri, terima kasih!" ujar Habib Nabiel.
Ferdinand Hutahaean sedang ramai mendapat sorotan publik, khususnya warganet. Hal itu setelah ia membuat status "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa Maha Segalanya". Gara-gara cicitan (tweet) tersebut, Ferdinand dituding sedang menistakan Tuhan bagi pemeluk agama Islam.
Ferdinand mengakui, kalau statusnya di Twitter @FerdinandHaean3 tersebut sedang ramai dibahas banyak orang. Dia pun merasa perlu memberikan klarifikasi mengapa sampai membuat cicitan seperti itu.
"Bahwa cicitan saya itu kisahnya saya tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu, tetapi saya dalam kondisi down kemarin saya juga hampir pingsan, saya tidak perlu bercerita masalah saya," kata Ferdinand kepada Republika di Jakarta, Rabu.
Ferdinand membuat status kontroversial yang membuatnya digeruduk warganet. Status tersebut dibuat pada Selasa, 4 Januari 2022 pukul 10.54 WIB. Kini, cicitan itu sudah dihapus dan tidak ada lagi di akunnya. "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," ujar Ferdinand.