REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bersama Infradigital sukses menyelenggarakan acara Anugerah Inovasi Madrasah Digital Tahun 2021 Wilayah Kerja Surabaya dan Bojonegoro pada 3 Januari 2022 di Vasa Hotel, Surabaya.
Acara ini juga bertepatan dengan Hari Amal Bakti Kementerian Agama yang ke-76. Acara ini merupakan bentuk penghargaan dari lanjutan program transformasi madrasah digital yang telah dijalankan di 8 kota/kabupaten Jawa Timur untuk memberikan penghargaan kepada madrasah digital terbaik.
Anugerah Inovasi Madrasah Digital dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawana yang merupakan Gubernur Jawa Timur dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram. Selain itu seluruh Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten se Jawa Timur dan para madrasah nomine yang terpilih.
“Kami memulai pertemuan dengan Bidang Pendidikan Madrasah sejak akhir tahun 2019. Kanwil Kemenag Jatim sangat visioner melihat kebutuhan percepatan dan pemerataan digitalisasi sejak 2 tahun lalu. Beberapa kegiatan secara bersamaan Kita lakukan, namun baru tahun 2021, Kita konsepkan menjadi program penghargaan. Dan ternyata tepat dalam mendorong percepatan digitalisasi madrasah secara baik,” ungkap Ian McKenna selaku CEO Infradigital.
Terdapat beberapa kategori penghargaan yang mencangkup setiap jenjang madrasah yaitu jenjang RA, MI, MTs, dan MA. Pemenang utama dari Anugerah Inovasi Madrasah Digital untuk Kategori Madrasah Digital Terbaik setiap jenjang, antara lain:Jenjang RA: RA Al Mansur Kabupaten Bojonegoro
Jenjang MI: MIS Mambaul Ulum Dagan, Kabupaten Lamongan
Jenjang MTS: MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem Paciran, Kabupaten Lamongan
Jenjang MA: MA Ma'arif Almuhtadi, Kabupaten Lamongan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah memberikan sambutan dan ucapan selamat untuk seluruh pemenang di acara ini. "Selamat untuk terus peningkatan kualitas madrasah di Jawa Timur ini dan selamat merayakan hari amal bakti ke-76," ucapnya.
Tak lupa, beliau menekankan pentingnya digitalisasi untuk madrasah dan transformasi digitalisasi agar dapat mengikuti kebutuhan perkembangan zaman.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram mengatakan pelatihan dan pembinaan berkelanjutan masih akan terus dilakukan. Program ini juga akan terus dilanjutkan di tahun 2022 dan 2023 pada kota dan kabupaten di Jawa Timur lainnya. Hal tersebut agar percepatan digitalisasi madrasah di Jawa Timur dapat terus meningkat dan merata.
“Ke depannya ini nanti di 2022 dan 2023 itu 38 kota dan kabupaten se-Jawa Timur akan tuntas semuanya. Jadi, ribuan madrasah akan kenal yang namanya digital dan semuanya serba digital,” ungkap Husnul Maram.
Lebih lanjut, beliau juga menekankan pentingnya penerapan moderasi beragama di era transformasi digital. Dengan moderasi beragama, madrasah di Jawa Timur dapat membangun apapun karena semua saling menghormati dan mengerti walaupun ada perbedaan.