REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plh Sekda Prov Jatim Heru Tjahjono mengungkapkan, pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru masih dalam tahap pemadatan tanah. Sejauh ini, kata dia, sudah lebih dari 25 hektar lahan yang dilakukan pemadatan, untuk selanjutnya dibangun hunian sementara.
"Saat ini pemadatan tanah lahan relokasi hunian baru untuk korban erupsi Gunung Semeru di kawasan Perhutani. Nantinya pembangunan huntara ini akan dilakukan secara bertahap," kata Heru, Rabu (5/1).
Lebih lanjut Heru menambahkan, total lahan yang disediakan seluas 81 hektar, yang seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 1.500 unit hunian sementara di tahap pertama.
"Site plan dan design huntara yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, serta fasilitas penunjang lainnya," ujarnya.
Rencananya, di lokasi Huntara tersebut juga akan didirikan beberapa fasilitas umum. Di antaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, ada lahan pemakaman, dan lain sebagainya.
Heru juga mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq untuk memastikan listrik dapat mengalir di Huntara tersebut. "Pembangunan Huntara harus melalui tahapan proses sesuai dengan ketentuan. Land clearing kita sudah selesaikan, selanjutnya akan nanti dilanjutkan tahap berikutnya," kata Heru.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya terus mengupayakan percepatan relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru. "Pada prinsipnya kita akan melakukan langkah cepat relokasi, dimana sekarang masuk dalam tahap land clearing Huntara," kata Thoriq.