Rabu 05 Jan 2022 15:02 WIB

Kasus Covid-19 di Batam Kembali Meningkat

Satgas Covid-19 di Batam menyebut ada delapan kasus aktif per Rabu (5/1/2022)

Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan keluar dari pintu  kedatangan usai pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/01/2022). Satgas Penanganan COVID-19 memperketat pengawasan pintu masuk PMI melalui jalur laut seiring dengan merebaknya varian Omicron dan adanya dugaan penggunaan surat keterangan hasil PCR palsu yang dibawa oleh PMI.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan keluar dari pintu kedatangan usai pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Senin (3/01/2022). Satgas Penanganan COVID-19 memperketat pengawasan pintu masuk PMI melalui jalur laut seiring dengan merebaknya varian Omicron dan adanya dugaan penggunaan surat keterangan hasil PCR palsu yang dibawa oleh PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam Kepulauan Riau mencatat warga yang terpapar Virus Corona di daerah setempat bertambah empat orang, yang merupakan peningkatan tertinggi sejak 5 November 2021. 

Dalam keterangan yang dibagikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Batam Azril Apriansyah disebutkan, dengan tambahan empat orang terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini, maka total terdapat delapan kasus aktif pada Rabu. Secara kumulatif sejak awal pandemi, total positif Covid-19 sebanyak 25.854 orang, dimana 25.004 orang di antaranya telah menyelesaikan isolasi, dan 842 orang meninggal.

"Tingkat kesembuhan 96,738 persen, tingkat kematian 3,258 persen, dan kasus aktif 0,004 persen," demikian Satgas. Masih dalam catatan Satgas, dari delapan kasus aktif Covid-19, tujuh orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan seorang lainnya dirawat di RSUD Embung Fatimah.

Kedelapan warga itu merupakan warga Sekupang seorang, warga Bengkong empat orang, warga Sagulung seorang, dan warga Nongsa dua orang, menjadikan empat kecamatan itu zona kuning.Sedangkan delapan kecamatan lainnya zona hijau, yaitu Galang, Bulang, Belakangpadang, Lubukbaja, Batuampar, Sei Beduk, dan Batuaji.

Disebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid, dan 409 lainnya dengan komorbid. Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah diabetes melitus sebanyak 216 kasus, hipertensi sebanyak 182 kasus, dan pneumonia sebanyak 104 kasus.

Sementara itu, hasil asesmen situasi Covid-19 Batam per 3 Januari 2022 adalah level 1. Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konfirmasi 11,14 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap 0,12 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan.

Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan positivity rate 0,74 persen per pekan, tracing juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 17,33 per kasus konfirmasi per pekan, dan treatmenmemadai dengan 1,35 persen BOR per pekan.Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai yang mencapai 108,1 persen warga sasaran mendapatkan vaksin dosis pertama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement