In Picture: Krisis Air Bersih Akibat Jaringan Air PAM Alami Gangguan
Warga mengklaim sudah 3 bulan air PAM mengalami gangguan. .
Rep: Putra. M. Akbar / Red: Mohamad Amin Madani
Warga mengambil air sumur akibat matinya air ledeng di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga mengambil air sumur akibat matinya air ledeng di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga mengendarai motor di dekat toren yang kosong di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga menunjukan kondisi air ledeng di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga duduk di dekat air galon di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga berjalan di dekat toren yang kosong di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga mengambil air sumur akibat matinya air ledeng di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1). Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - - Warga mengambil air sumur akibat matinya air ledeng di Gang Madrasah, Ancol, Pademangan, Jakarta, Rabu (5/1).
Menurut warga sudah 3 bulan air ledeng dari PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja) mengalami gangguan dan hanya mengalir ke rumah warga pada jam tertentu dengan kualitas buruk. Bantuan air bersih yang jumlahnya hanya sekitar 1.000 liter untuk tiga RT itu membuat para warga harus membeli air bersih dari tempat isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan sehari-hari.
Advertisement