REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan bahwa semua objek wisata pantai selatan bukan untuk tempat wisata mandi di laut. Alasannya, karena dapat membahayakan keselamatan wisatawan.
"Kami ikut prihatin atas kejadian kecelakaan laut baru-baru ini. Kami berharap bahwa pantai selatan tidak dipakai untuk mandi di laut," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, di Bantul, Rabu (5/1/2022).
Pernyataan tersebut menanggapi kecelakaan laut yang menimpa pengunjung asal Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, bernama Fatih Abdi Muzaki (13 tahun), ketika berwisata di Pantai Parangtritis, pada 30 Desember 2021 yang hingga Rabu (5/1) belum ditemukan. Menurut dia, tempat bermain itu berada di tepi pantai, bukan di laut apalagi sampai mandi sehingga hal ini harus dipatuhi wisatawan.
"Di tiket sudah kami cantumkan, termasuk bahaya ombak karena ombak yang tenang justru berbahaya. Informasi ini yang perlu kita sampaikan dan kami imbau bahwa pantai selatan tidak cocok untuk berenang atau mandi," katanya.
Kecelakaan laut di Pantai Parangtritis bermula pada Kamis (30/12/2021) sekitar pukul 02.00 WIB rombongan wisatawan dari Pondok Pesantren Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tiba di Pantai Parangtritis. Kemudian rombongan langsung beristirahat.
Selanjutnya pada pukul 06.00 WIB, dua orang dari rombongan ponpes, yaitu Fatih Abdi Muzaki (13 tahun) dan Dani Ahwan (15 tahun) bermain air di pantai, namun tidak lama kemudian Fatih terseret ombak pantai ke tengah, tetapi Dani yang mencoba menolong malah ikut terseret.
Petugas Sarsatlinmas dan SAR Ditpolair yang sedang berpatroli langsung memberikan pertolongan dan korban Dani berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke pantai untuk mendapatkan pertolongan, tetapi Fatih, warga Cibitung, Bekasi, masih dalam pencarian SAR gabungan. Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, L Wahyu Efendi, dalam pernyataan tertulis mengatakan proses pencarian oleh Tim SAR gabungan terhadap korban kecelakaan laut di Parangtritis sudah dilakukan sejak hari pertama kejadian, setelah ada informasi dari anggota Sarsatlinmas Wilayah 3 Parangtritis.
"Segala upaya telah dilakukan SAR gabungan untuk melakukan pencarian korban. Pada hari ini (5/1) pencarian telah memasuki hari ketujuh, dan sampai pukul 17.00 WIB, hasil pencarian masih nihil," katanya.