Kasus Covid-19 di Bantul Tinggal Lima Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Covid-19 di Bantul Tinggal Lima Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, tinggal lima orang setelah terdapat dua pasien konfirmasi yang sembuh dalam sehari terakhir.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Bantul, Rabu (5/1), kasus konfirmasi nol orang, sementara kasus konfirmasi sembuh dua orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal nol orang atau tidak ada laporan kasus.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif tetap berjumlah 57.417 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.843 orang, sementara kasus kematian akibat virus corona totalnya 1.569 orang.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di selter dan rumah sakit wilayah Bantul untuk proses penyembuhan, Rabu, tinggal lima orang.
Pasien COVID-19 itu berdasarkan domisili tersebar di empat dari total 17 kecamatan se-Bantul, yaitu Sewon dua orang, kemudian Bantul, Jetis dan Imogiri masing-masing satu orang. Disebutkan pula, 13 kecamatan di Bantul lainnya yang sudah nol kasus COVID-19 adalah Banguntapan, Sedayu, Kasihan, Piyungan, Pajangan, Pleret, Pandak, Pundong, Bambanglipuro, Dlingo,Sanden, Srandakan, dan Kretek.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan terkait zonasi risiko kasus COVID-19, berdasarkan perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri atas epidemiologi, surveilans, dan pelayanan kesehatan, Bantul berada pada zona risiko rendah.
"Hasil perhitungan berdasarkan data kasus COVID-19 dari 21 Desember 2021 sampai 3 Januari 2022, Kabupaten Bantul berada pada zona risiko rendah atau zona kuning," katanya.
Meski demikian, pemkab tetap mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.