Kamis 06 Jan 2022 06:26 WIB

Kasus Omicron Naik, Brasil Batalkan Penyelenggaraan Karnaval Ikonik

Penyelenggaraan karnaval berpotensi mengacaukan pengendalian penyebaran Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Parade karnaval di Sambadrome, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (3/3). Penyelenggaraan karnaval berpotensi mengacaukan pengendalian penyebaran Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP/Silvia Izquierdo
Parade karnaval di Sambadrome, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (3/3). Penyelenggaraan karnaval berpotensi mengacaukan pengendalian penyebaran Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA – Pemerintah Kota Rio de Janeiro, Brasil telah memutuskan membatalkan penyelenggaraan karnaval ikoniknya untuk tahun kedua berturut-turut. Pembatalan tahun ini dilakukan karena meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di sana.

Wali Kota Rio de Janeiro Rio Eduardo Paes mengatakan, penyelenggaraan karnaval berpotensi mengacaukan pengendalian penyebaran Covid-19. “Ancaman dari lonjakan kasus Covid-19 terlalu besar untuk mempertaruhkan peristiwa itu,” ucapnya dikutip laman United Press International (UPI), Rabu (5/1/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan koordinasi dan sosialisasi telah dilakukan untuk memberi tahu tentang pembatalan kegiatan tersebut. Sementara itu, karnaval Sapucai, yakni parade oleh sekolah samba di Rio de Janeiro akan tetap digelar sesuai rencana. Masyarakat dapat menyaksikan acara itu dari tribun stadion Marques de Sapucaí Sambadrome.

Paes mengatakan protokol kesehatan bakal diterapkan saat karnaval Sapucai digelar. Saat ini Brasil menduduki posisi ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Sejauh ini Negeri Samba telah mencatatkan 22,3 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 620 ribu jiwa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di seluruh dunia berisiko memunculkan virus SARS-Cov-2 varian baru yang lebih berbahaya. Saat ini Omicron telah menjadi varian dominan di sejumlah negara. “Semakin banyak Omicron menyebar, semakin banyak transmisi dan replikasi, semakin besar kemungkinan untuk memunculkan varian baru,” kata petugas darurat senior WHO Cathrine Smallwood dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/1/2022).

Dia menekankan kendati kemungkinan berisiko lebih kecil dibandingkan varian Delta, Omicron tetap berpotensi menyebabkan kematian. Namun, tak ada yang dapat menebak tentang apa yang bisa dimunculkan varian terbaru Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement