REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di DKI memang bisa dimungkinkan karena libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin. Kendati demikian, dia mengaku bersyukur karena peningkatan kasus tahun ini jauh lebih sedikit dibanding tahun-tahun lalu.
Menurut dia, peningkatan Covid-19 setelah Nataru akan mulai terlihat satu hingga dua pekan ke depan. Hal itu, kata Riza, karena masih ada perjalanan sebagian warga dari luar kota maupun luar negeri yang akan kembali ke Jakarta.
“Mudah-mudahan nanti saudara kita yang kebetulan bepergian ke luar negeri kembali ke Jakarta tidak membawa virus,” kata Riza ketika ditemui awak media, Rabu (5/1).
Menyoal varian omicron, kata Riza, dalam 24 jam terakhir ada penambahan 90 kasus dalam 24 jam terakhir. Jumlah total kini berjumlah sekitar 252 orang, kata dia, seluruhnya berada di Wisma Atlet dan RSPI Sulianti Saroso.
“Dari kasus impor 239 kasus, transmisi lokal 13 kasus. Seluruhnya berada di Wisma Atlet, dan RSPI Soeroso,” kata Riza.
Kendati demikian, dia menyebut jika kasus Covid-19 di DKI terkendali. Dia menambahkan, meski ada beberapa peningkatan omicron, sejauh ini tidak ada korban akibatnya.
Menurut dia, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan terus berkomitmen untuk memastikan berbagai fasilitas rumah sakit bisa terpenuhi.
“Harapan kita ke depan, kasus ini juga bisa segera turun. Untuk itu, tentu semua kembali kepada kita,” katanya.
Riza menambahkan, hingga kini bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di DKI meningkat menjadi tujuh persen, dari sebelumnya hanya empat persen. Sedangkan ICU terisi sekitar lima persen.