Kamis 06 Jan 2022 10:58 WIB

Prancis Hadapi Situasi Terburuk Akibat Covid-19

Perang melawan pandemi Covid-19 di Prancis masih jauh dari selesai

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Perawat Marie-Laure Satta membelai wajahnya selama jeda dalam shift Malam Tahun Baru di unit perawatan intensif COVID-19 di rumah sakit la Timone di Marseille, Prancis selatan, 31 Desember 2021. Jumlah infeksi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya sekali lagi mengungkap kekurangan dana dan kekurangan sistem perawatan kesehatan masyarakat, bahkan di bagian Eropa yang maju. Perang melawan pandemi Covid-19 di Prancis masih jauh dari selesai.
Foto: AP/Daniel Cole
Perawat Marie-Laure Satta membelai wajahnya selama jeda dalam shift Malam Tahun Baru di unit perawatan intensif COVID-19 di rumah sakit la Timone di Marseille, Prancis selatan, 31 Desember 2021. Jumlah infeksi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya sekali lagi mengungkap kekurangan dana dan kekurangan sistem perawatan kesehatan masyarakat, bahkan di bagian Eropa yang maju. Perang melawan pandemi Covid-19 di Prancis masih jauh dari selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Jumlah kasus infeksi Covid-19 dilaporkan terus meningkat di tengah penyebaran varian Omicron. Badan Kesehatan Masyarakat Prancis mengumumkan 332.252 kasus virus harian yang mengejutkan pada Rabu (5/1/2022). Angka harian itu memecahkan rekor harian sebelumnya.

Juru bicara Pemerintah Prancis Gabriel Attal mengatakan perang melawan pandemi di Prancis masih jauh dari selesai. Ia juga menyebut bahwa dalam dua pekan terakhir, angka kasus meningkat tiga kali lipat dan melampaui 1.800 kasus per 100 ribu penduduk.

Baca Juga

Rumah sakit mempersiapkan langkah-langkah drastis untuk menahan lonjakan pasien dan pemerintah berusaha keras untuk menghindari lockdown baru. Rumah sakit penuh sesak dan sebagian besar pasien Covid-19 yang berada dalam perawatan intensif dilaporkan rata-rata tidak divaksinasi. Situasi diperkirakan bisa semakin memburuk selama beberapa pekan ke depan.

“Hampir 20 ribu orang dirawat di rumah sakit dan lebih dari 2.000 pasien baru dirawat setiap hari,” ujar Attal, Kamis (6/1/2022).

Dengan jumlah infeksi terkonfirmasi satu hari tertinggi di Eropa, lonjakan yang didorong oleh Omicron telah membebani sistem perawatan kesehatan negara itu. Jumlah pasien virus di rumah sakit telah meningkat selama dua bulan. Lebih dari 72 persen tempat tidur ICU Prancis sekarang ditempati oleh orang-orang dengan Covid-19.

Sekitar 3.700 pasien Covid-19 berada dalam perawatan intensif dan lebih dari 70 persen dari kapasitas awal sistem kesehatan Prancis. Dosis ketiga atau booster vaksin dilaporkan mencegah 90 persen bentuk parah termasuk untuk varian Omicron.

Lebih lanjut, Attal juga mengumumkan beberapa keputusan Dewan Menteri, termasuk deklarasi darurat kesehatan di wilayah luar negeri Prancis. Bagi pelancong antara Prancis dan Inggris, daftar alasan kuat untuk bepergian akan diperlukan dan sebagian besar yang diizinkan adalah untuk kepentingan profesional.

sumber : China.org/Euronews
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement