REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan pembangunan hunian tetap untuk penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah bisa segera selesai. Wapres mengatakan, sudah tiga tahun sejak terjadi 2018 lalu, masih banyak penyintas yang masih berada di hunian sementara yakni lebih dari 3.000 orang.
"Karena ini sudah cukup lama, maka kami merasa perlu untuk segera diselesaikan dan untuk menghilangkan berbagai hambatan yang terjadi khususnya soal ketersediaan lahan yang tidak bermasalah," ujar Wapres saat memimpin Rapat Koordinasi penuntasan pemulihan pascabencana Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Palu, Kamis (6/1/2022).
Karena itu, Wapres mengatakan, pertemuan hari ini dilakukan untuk mencari solusi penyelesaian masalah perumahan hunian tetap, terutama yang ada di Tondo Dua.
Wapres menyebutkan beberapa masalah yang membuat pembangunan hunian tetap di Tondo Dua tertunda. Berdasarkan informasi yang ia terima, alasan pertama, adalah menyangkut klaim-klaim lahan dari masyarakat.
Kedua, adanya rencana wali kota yg akan membangun kota satelit sehingga kemudian terkendala. Selain itu, Wapres menyebut, ada laham yang sudah tersedia di Pombewe untuk hunian tetap, tetapi terkendala karena letaknya agak jauh.
"Walaupun dari pihak PUPR untuk fasilitas penyediaan jalan dan sebagainya itu sudah bisa mereka menyiapkan tapi terkendala juga oleh masyarakat yang tidak ingin dipindahkan ke daerah itu karena mereka umumnya para nelayan sehingga tidak mau terlalu jauh dari tempat mereka bekerja," ujar Wapres.
Namun demikian, Wapres menegaskan persoalan hunian tetap ini harus tetap dicarikan solusi agar tidak berlarut-larut. Ia pun meminta kepastian pembangunan Tondo Dua bisa dilanjut atau tidak.
Jika bisa dilanjut agar diselesaikan, tetapi jika tidak dicari opsi lain. "Kalau memang di Tondo itu bisa dibangun dan memang bisa diatasi dengan segera, saya kira itu lebih baik. Tapi kalau itu tidak mungkin karena alasan-alasan yang tidak bisa diselesaikan maka terpaksa seluruhnya harus dipindahkan ke Pombewe itu, itu barangkali masalah yang kita hadapi saat ini, simpel saja," ujarnya.