REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Fan Arsenal mulai khawatir dengan manuver Newcastle United, usai diambil alih perusahaan yang berafiliasi dengan Arab Saudi.
Suntikan dana besar akan memiliki dampak jangka panjang pada persaingan klub, dengan the Magpies memiliki ambisi untuk bersaing di papan atas Liga Primer Inggris.
Namun, jalan sejak proses ambil alih tidak mudah, dan Arsenal tidak perlu khawatir dengan apa yang terjadi pada pesaing mereka itu.
Newcastle berada di peringkat 19 Liga Inggris, dua poin dari zona aman, tapi sudah bermain lebih banyak dari peringkat 17, Watford dan dua lebih banyak dari peringkat 18, Burnley.
Karena itu, tak bisa dihindari klub perlu mengeluarkan dana selama bursa transfer Januari, untuk menyelamatkan mereka dari kehancuran.
Hanya saja, target yang ditetapkan Newcastle sekali lagi memberikan sedikit kekhawatiran fan the Gunners, dan sebaliknya, sinyal kemungkinan kesalahan strategi di St James Park.
Potensi pemain baru, Kieran Trippier sudah tiba di Newcastle di awal bursa transfer musim dingin. Pemain berusia 31 tahun itu diharapkan memperkuat sisi kanan pertahanan skuad Eddie Howe.
Dibeli seharga 12 juta poundsterling, Trippier menandakan keinginan Newcastle untuk langsung mendapatkan hasil. Ini adalah taktik yang mirip dengan yang diterapkan Arsenal di masa lalu saat menggaet Willian, David Luiz dan Cedric.
Banyaknya pemain berpengalaman yang berdampak pada beban gaji, gagal memberikan dampak instan buat the Gunners. Willian hengkang setelah hanya satu musim saat itu.
Newcastle juga dikaitkan dengan Pierre-Emerick Aubameyang. Penyerang asal Gabon itu tidak lagi jadi andalan Arsenal setelah dicopot dari jabatan kapten.
The Gunners juga terbuka untuk melepas pemain berusia 32 tahun itu di bursa transfer musim dingin, dengan tetap berusaha mencari striker baru. Namun pembelian mahal di musim dingin tentu juga memiliki risiko yang besar, khususnya jika mereka terjun ke divisi Championship.