Kamis 06 Jan 2022 16:30 WIB

Soal Pilkada DKI Jakarta, Begini Kata Sekjen PDIP

PDIP memiliki sikap yang jelas mengenai Pilkada Serentak 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Foto: istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya memiliki sikap yang jelas mengenai Pilkada Serentak 2024, termasuk menyangkut DKI Jakarta. Partai itu memilih untuk bekerja keras dulu memenangkan Pemilu 2024, dengan lebih banyak turun ke masyarakat.

Menurut Hasto, pilkada baru akan dilaksanakan pada akhir 2024, didahului dulu dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden. “Pilkada serentak masih 2024, setelah pileg dan pilpres,” kata Hasto, dalam keterangan persnya, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga

Dengan begitu, kalau ditanya soal nama calon, tentu saja PDIP belum memutuskannya. PDIP lebih memilih untuk mempersiapkan mesin partai sehingga bekerja maksimal. Caranya adalah dengan terus mendorong konsolidasi kader dan simpatisan partai dengan rakyat.

“Jadi bagi PDI Perjuangan, langkah-langkah strategis terbaik yang dilakukan Partai adalah bekerja ke bawah, memantapkan seluruh mesin politik Partai,” kata Hasto.

Nah, untuk Jakarta, Hasto mengatakan PDIP memang merancang gagasan tentang masa depan DKI. Tujuannya adalah guna memercepat pembangunan Jakarta. “Sebab praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok dan Pak Djarot,” kata Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement