Khofifah Pastikan Permakanan Pengungsi Semeru Tercukupi
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Relawan memasak di dapur umum pos pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. | Foto: Antara/Budi Candra Setya
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan permakanan bagi pengungsi erupsi layak dan tercukupi di masa transisi tanggap darurat. Termasuk menu untuk anak-anak dan Lansia. Ia pun memastikan gizi para pengungsi akibat letusan Semeru dapat dipenuhi.
"Para korban Semeru yang saat ini masih ada di pengungsian tidak akan kekurangan gizi meskipun masih berada di tengah kondisi yang mungkin kurang nyawan karena masih di pengungsian," ujarnya, Kamis (6/1).
Dijelaskan, dapur umum di pengungsian korban letusan Semeru Lumajang tersebut dikelola Dinas Sosial Jatim yang kesehariannya dioperasikan oleh anggota Tagana, TKSK, dan relawan. Setiap harinya ada sekitar 20 orang yang bertugas untuk memasak.
Dalam satu hari, dapur umum memproduksi 3.000 nasi bungkus untuk tiga kali makan. Biasanya mereka akan mengantarkan langsung ke tempat-tempat pengungsian. Di antaranya di SMP Negeri 1 Candipuro, SMA Negeri 1 Candipura, SD Jarit 1, SMP Negeri 2 Pasirian, Balai Desa Sumber Wuluh, dan Balai Desa Candipuro.
Khofifah meminta para pengungsi bersabar sambil menunggu proses pembangunan hunian sementara dan hunian tetap yang nantinya bakal mereka tempati. Khofifah menilai, pengerjaan huntara mulai dari proses perizinan hingga peletakan pondasi berjalan sangat cepat.
Saat ini, proses pembukaan lahan sudah selesei dan pemadatan sudah rampung 41 hektar dari total 81 hektare dengan kondisi siap dibangun. "Saya sendiri tidak menyangka bahwa ada percepatan yang luar biasa dan penyiapan huntara ini mulai dari proses perizinan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, land clearing juga sangat cepat hingga sekarang sampai pada proses pemadatan," kata Khofifah.
Sebagai informasi, hunian sementara dan hunian tetap yang akan dibangun merupakan tipe 60. Di mana hunian sementara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter. Sedang hunian tetap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.
Ia menjelaskan, lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap memiliki luas 81 hektare ini berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Lahan tersebut berkapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah lengkap fasum, fasos, serta fasilitas ekonomi.