REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Dessy Suciati Saputri, Zainur Mashir Ramadhan
Kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren kenaikan. Dikutip dari laporan Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (6/1) terdapat penambahan kasus baru sebanyak 533.
Jumlah tersebut telah melampaui angka penambahan pada 2 Desember 2021 sebanyak 311 kasus. Juru Bicara Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan memperkirakan tren kenaikan kasus Covid-19 akan meningkat pada pertengahan Januari ini.
"Akan ada kenaikan kasus mulai pertengahan Januari," ujar Erlina kepada Republika, Kamis (6/1).
Namun, berbeda dengan kasus Covid-19 pada Juni-Juli 2021 lalu, mayoritas pasien saat ini bergejala ringan. Sehingga, pada umumnya hanya menjalani karantina atau isolasi terpusat.
"Sebagian yang dirawat di RS terutama lansia atau ada komorbid," kata Erlina
Tren kenaikan kasus Covid-19 ini, lanjut Erlina disumbang dari adanya mobilitas pascalibur Nataru, serta sudah mulai masuknya varian Omicron di Indonesia. Tercatat hingga saat ini ada kasus Omicron sebanyak 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus transmisi lokal.
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban menekankan Indonesia tidak punya alasan untuk tidak waspada terhadap Omicron. "Lekas bercermin dari situasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa. Indonesia tidak punya alasan untuk tidak waspada terhadap Omicron, " tegas Zubairi.
Positivity rate Indonesia naik (sedikit). Yaitu 0,9%. Sementara Ibu Kota 0,8%. Mungil. Tapi harus tetap waspada dengan 152 kasus Omicron dan tingkat vaksinasi dosis kedua yang baru 54,79%. Selamat jelang subuh. Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan Allah SWT. Amin.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) January 3, 2022