Kamis 06 Jan 2022 19:25 WIB

Wanita Hamil Terbengkalai dan Keguguran, Pejabat RS Xian Disanksi

Insiden keguguran di Xian itu menyebabkan kekhawatiran luas di masyarakat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Beijing, China, mengenakan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19. Sejak Kamis (23/12), Pemerintah China melakukan lockdown terhadap Kota Xian yang berpenduduk 13 juta jiwa setelah kasus baru muncul dalam jumlah signifikan.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Warga Beijing, China, mengenakan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19. Sejak Kamis (23/12), Pemerintah China melakukan lockdown terhadap Kota Xian yang berpenduduk 13 juta jiwa setelah kasus baru muncul dalam jumlah signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pejabat rumah sakit di kota Xi'an di China utara telah dihukum setelah seorang perempuan hamil mengalami keguguran karena ditolak masuk. Menurut laporan, penolakan itu akibat perempuan itu tidak memiliki hasil tes Covid-19.

Pemerintah kota Xi'an mengumumkan pada Kamis (6/1/2022) bahwa Manajer Umum Rumah Sakit Gaoxin Fan Yuhui telah diskors dan kepala departemen rawat jalan dan departemen medis dipecat. Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan insiden itu menyebabkan kekhawatiran luas di masyarakat dan menyebabkan dampak sosial yang parah.

Baca Juga

Perempuan hamil itu menunggu di luar rumah sakit di bangku plastik merah muda pada Hari Tahun Baru sampai dia mulai mengeluarkan darah. Dalam video yang diambil suaminya yang beredar luas, terlihat genangan darah di kakinya.

Kota berpenduduk 13 juta ini mengatakan penyelidikan dilakukan setelah insiden itu tetapi tidak memberikan rincian. Rumah sakit diperintahkan untuk mengeluarkan permintaan maaf publik, memberikan kompensasi dan mengoptimalkan proses perawatan medis.

Tidak jelas berapa banyak staf rumah sakit yang telah dihukum secara keseluruhan. Namun, mereka bergabung dengan daftar pejabat yang terus bertambah atas pendisiplinan atas penanganan wabah.

Sebelumnya, pemerintah kota Xi'an juga menyatakan dua pejabat tinggi lainnya dengan Pusat Darurat Xi'an dan Komisi Kesehatan Kota Xi'an telah diberi peringatan resmi oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Xi'an mencatat 63 kasus Covid-19 lainnya, yang dilaporkan sebagai varian delta, pada Kamis. Total kasus selama wabah selama sebulan menjadi lebih dari 1.800, tanpa kematian yang dilaporkan. Para pejabat mengatakan kota itu pada dasarnya telah menghentikan penularan komunitas karena kasus-kasus baru termasuk di antara orang-orang yang sudah dikarantina.

Sementara angka-angka itu relatif kecil dibandingkan dengan wabah di Amerika Serikat (AS) dan di tempat lain,penyebaran  datang kurang dari sebulan sebelum Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin. Itu telah menempatkan para pejabat di bawah tekanan kuat untuk menahan infeksi, mendorong peningkatan langkah-langkah yang sudah parah di bawah strategi tanpa toleransi untuk mengkarantina setiap kasus, melakukan pengujian massal, dan menempatkan seluruh kota di bawah penguncian.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement