Kamis 06 Jan 2022 19:55 WIB

Kata Rasulullah Soal Muslim yang Gemar Mem-bully

Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Kata Rasulullah Soal Muslim yang Gemar Mem-bully
Foto: Anadolu Agency
Kata Rasulullah Soal Muslim yang Gemar Mem-bully

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak mendzalimi dan tidak membuatnya sakit hati. Hadits tentang persaudaraan Muslim juga disampaikan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang Muslim adalah saudara dari sesama Muslim, jadi dia tidak boleh menindasnya, atau mengecewakannya. Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Dan barangsiapa menutup (aib) seorang Muslim, Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat." (HR Al-Bukhari).

Baca Juga

Dilansir dari Islamweb, hadits tersebut menjelaskan bahwa dua pria Muslim digambarkan sebagai saudara karena keduanya berbagi kualitas menjadi Muslim. Ini berlaku kepada semua Muslim.

Melalui hadits tersebut dikatakan sesama Muslim diperintahkan menahan diri dari penindasan, menganiaya, dan melukai Muslim lain. Sebagai saudara, Muslim justru harus saling mengingatkan dan menyelamatkan saudaranya dari marabahaya.

Imam At-Tabrani menambahkan sesama saudara dilarang meninggalkan saudaranya ketika tertimba bencana. Sebagaimana disebutkan oleh Abu Hurairah, bahwa “Dia juga tidak boleh membencinya." Karena sudah cukup bagi seorang pria melakukan kejahatan hanya dengan memandang rendah saudaranya yang Muslim.

Dengan memenuhi kebutuhan saudaranya, menurut Abu Hurairah, Allah akan memenuhi kebutuhan seorang hamba selama ia memenuhi kebutuhan saudaranya itu. Termasuk ketika muslim tersebut mendapatkan kesusahan, maka barangsiapa yang membantu meringankan kesedihan, kecemasan yang mungkin menimpa saudara Muslim itu, Allah juga akan meringankan kesedihannya.

Begitu juga ketika seseorang menutup aib saudaranya yang tidak bertentangan dengan hukum, maka Allah akan membantu menutup aibnya di hari kiamat. Akan tetapi apabila aib tersebut adalah suatu perbuatan yang melanggar hukum, maka diizinkan baginya bersaksi kepada hakim dan menasihatinya. Apa yang dilakukannya ini tidak dianggap sebagai bentuk fitnah yang melanggar hukum, ini adalah saran wajib. 

Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi bahwa Abu Hurairah berkata, “Allah akan menyaringnya di dunia dan di akhirat."

Hadits ini dorongan untuk kerja sama, persahabatan yang baik dan keramahan. Ini menyoroti fakta bahwa seseorang dihargai sesuai dengan tindakan ibadah yang dia tawarkan (yaitu seseorang menuai apa yang dia tabur). 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement