Kamis 06 Jan 2022 21:24 WIB

Panel CDC Dukung Booster Vaksin Usia 12 Sampai 15 Tahun 

Suntikan booster diharapkan bisa diberikan pada pekan ini.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster. Panel  penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan suntikan booster Pfizer dan vaksin Covid-19 BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Foto: republika/mardiah
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster. Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan suntikan booster Pfizer dan vaksin Covid-19 BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panel  penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan suntikan booster Pfizer dan vaksin Covid-19 BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun. Dilansir dari channelnews.com pada Kamis (6/1/2022), Komite Penasihat CDC tentang Praktik Imunisasi (ACIP) memberikan suara 13 banding 1 untuk merekomendasikan agar badan kesehatan AS mendukung suntikan booster untuk mereka yang berusia 12 hingga 15 tahun setidaknya lima bulan setelah dosis kedua.

"Virus Covid-19 membanjiri rumah sakit besar dan rumah sakit anak-anak kami. Ini adalah alat yang perlu kami gunakan dan membantu anak-anak kami melalui pandemi ini," kata Anggota Panel sekaligus Profesor di Wake Forest School of Medicine Katherine Poehling.

Baca Juga

Dia melanjutkan CDC harus memperkuat rekomendasinya untuk booster usia 16 dan 17 tahun. Badan tersebut sebelumnya telah menyediakan suntikan untuk remaja, tetapi tidak menyarankan bahwa mereka semua harus menerima suntikan tambahan.

Diketahui, kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah mencapai tingkat rekor dalam beberapa hari terakhir karena varian virus Omicron yang menyebar dengan cepat.  Tingkat infeksi melonjak karena banyak pekerja dan anak sekolah kembali dari liburan. 

FDA mengizinkan dosis tambahan penguat Covid-19 Pfizer untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun. Namun, CDC perlu menandatangani sebelum suntikan dapat diberikan. Direktur CDC Rochelle Walensky diharapkan untuk mempertimbangkan dengan cepat, memungkinkan booster untuk dimulai segera pekan ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement