Kamis 06 Jan 2022 23:07 WIB

Wapres Ziarah ke Makam Pendiri Pesantren Al-khairaat Palu

Wapres KH Maruf Amin juga bersilaturahim ke keluarga pendiri Alkhairaat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Maruf Amin berziarah ke makam Pendiri Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri di Palu
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin berziarah ke makam Pendiri Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri di Palu

REPUBLIKA.CO.ID, PALU—  Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairaat di sela kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah, Kamis (6/1). 

Kedatangan Wapres tersebut untuk berziarah ke makam Pendiri Alkhairaat Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri di Palu. 

Baca Juga

"Jadi tadi ada pertemuan khusus yang dilakukan wapres bersama keluarga Alkhairaat, di samping tujuannya menyelesaikan masalah hal yang berhubungan pascabencana pemulihan itu memang ingin berziarah ke (pendiri) Alkhairat," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi di Palu, Kamis (6/1). 

Masduki mengatakan, Pesantren Alkhairaat merupakan lembaga dakwah dengan nilai keislaman sangat strategis di Sulawesi Tengah dan juga wilayah Sulawesi lainnya. Karenanya, dalam kesempatan itu, Wapres berdialog dengan keluarga besar Pesantren Alkhairat mengenai memajukan dunia pesanten dengan tiga fungsi utamanya. 

Pertama, Wapres menilai pesantren berperan dalam menyiapkan kader-kader atau ahli fikih.  

"Yang kedua, tugas dakwah yang selama ini sudah dilakukan Alkhairat," kata Masduki. 

Sedangkan ketiga, Wapres juga menyinggung pentingnya pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh pesantren. Apalagi, keberadaan pesantren di Indonesia sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah. 

"Jadi Wapres tadi menekankan itu bagaimana agar Pesantren Alkhairat itu menggerakkan ekonomi umat. Karena cabangnya ribuan di berbagai tempat. Kalau itu bisa dilakukan Alkhairat tentu saja dengan kerja sama dengan pemerintah, tadi gubernur hadir juga maka itu akan menjadi kekuatan grassroot di bawah yang cukup baik," ungkapnya. 

Dia menyebut, dua fungsi itu sudah dilakukan, dan fungsi ketiga sedang disusun dalam dua tahun terakhir dan sudah mulai digerakkan.    

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement