Kasus DBD Sampang Menurun Selama 2021
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus DBD Sampang Menurun Selama 2021 (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
REPUBLIKA.CO.ID,SAMPANG -- Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu menurun selama 2021 dibanding jumlah kasus yang terjadi pada tahun sebelumnya.
"Pada 2021 jumlah kasus DBD yang terjadi di Sampang terdata sebanyak 208 kasus, sedangkan pada 2020 sebanyak 229 kasus," kata Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes-KB Sampang Samsul Hidayat di Sampang, Kamis (6/1/2022).
Menurunnya kasus DBD itu karena beberapa hal. Pertama, karena kesadaran hidup sehat di sebagian masyarakat meningkat, dan kedua, karena jenis bencana yang berpotensi mendukung terjadinya kasus, seperti banjir menurun.
Selama 2021, bencana alam berupa banjir jarang terjadi di Kabupaten Sampang, meskipun pada tahun-tahun sebelumnya wilayah tersebut sering dilanda banjir. Samsul menjelaskan, kecamatan yang tercatat dengan memiliki kasus DBD tertinggi ialah Kecamatan Kota Sampang yakni Puskesmas Kamuning dan Puskesmas Banyuanyar serta Puskesmas Jrangoan Kecamatan Omben.
"Tingginya kasus DBD tidak secara global terjadi di semua wilayah hanya beberapa di kecamatan itu yang cukup signifikan," katanya, menjelaskan.
Meski secara umum jumlah kasus DBD menurun pada 2021, namun, Samsul menjelaskan, ada beberapa wilayah yang meningkat, seperti di Puskesmas Kamuning, Kecamatan Kota Sampang. Pada tahun 2020 jumah pasien yang dirawat di puskesmas tersebut karena DBD sebanyak 48 orang, dan pada tahun 2021 naik menjadi 60 kasus.
Guna menekan jumlah kasus, Dinkes Sampang kini terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan terus menggencarkan promosi dan kampanye prilaku hidup sehat kepada masyarakat dan menggiatkan peran aktif kader posyandu di masing-masing desa yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.
Dinkes-KB Pemab Sampang, sambung dia, juga gencar melakukan pengasapan dengan melibatkan pihak terkait mulai dari Ketua RT/RW, Lurah/Kades. "Setiap ada warga yang terkena DBD, kami langsung bergerak cepat melakukan pengasapan," katanya, menjelaskan.