REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan segera melakukan penyaluran program kredit penyaluran rakyat (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Hal ini menyusul terpilihnya BTN sebagai bank penyalur dana FLPP pada tahun ini.
Direktur Consumer and Commercial Banking BTN Hirwandi mengatakan BTN segera melakukan penyaluran program KPR FLPP Sejahtera secara tepat sasaran, sehingga dapat mendukung penurunan backlog perumahan terutama pada segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Adapun target penyaluran KPR FLPP hingga akhir tahun ini sebanyak 200 ribu unit.
“Selain KPR FLPP, BTN juga mendukung untuk menyalurkan program Tapera yg tersedia sebanyak 109.000 unit, juga menyalurkan KPR BP2BT kepada MBR,” ujarnya saat acara Perjanjian Kerja Sama antara BP Tapera dengan Bank Penyalur FLPP Tahun 2022, Kamis (6/1/2022).
Menurutnya kerja sama dengan BP Tapera, dapat mendorong BTN dalam menjalankan peran perseroan dalam berkontribusi pada pencapaian target program sejuta rumah dan pengembangan bisnis sektor perumahan ke depan. Maka itu, lanjutnya, untuk mencapai target tersebut, BTN akan berkolaborasi dengan developer menciptakan strategi pemasaran dengan mempertemukan sisi supply dan demand.
Selain itu, BTN juga secara konsisten melakukan pernyempurnaan proses bisnis penyaluran KPR, sehingga menjadi lebih mudah, cepat dan tepat sasaran. “Ekosistem perumahan yang telah diciptakan BTN akan mempermudah perseroan dalam berkolaborasi mengurangi angka backlog perumahan yang masih tinggi. Kerja sama BTN dan BP Tapera merupakan bagian dari ekosistem perumahan yang akan terus kami jaga untuk memenuhi kebutuhan MBR memiliki rumah idaman,” katanya.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera Adi Setianto menambahkan BP Tapera pada tahun ini memiliki target penyaluran sebanyak 309 ribu unit rumah subsidi, yang terdiri dari FLPP sebanyak 200 ribu unit rumah subsidi senilai Rp 23 triliun serta ditambah 109 ribu unit rumah melalui Program Tapera. Adapun target tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi BP Tapera yang baru saja menerima amanah mengelola FLPP.
“Hal ini tentunya membutuhkan dukungan para stakeholder, seperti bank sebagai lembaga keuangan penyalur dana FLPP, para pengembang perumahan dalam penyediaan hunian, lembaga pembiayaan dari sisi penguatan sumber dana lainnya, serta Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Ke depan Adi optimistis target yang telah ditetapkan akan semakin mudah dicapai apabila seluruh pemangku kepentingan saling memberi dukungan secara aktif dengan tujuan yang sama, yaitu menyediakan bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR.
“Perlu digarisbawahi, kami tidak hanya mengedepankan kecepatan penyaluran dana FLPP saja, tetapi juga mengutamakan ketepatan sasaran, kualitas hunian, dan pengelolaan dana yang produktif serta efisien,” ucapnya.