Jumat 07 Jan 2022 06:35 WIB

Wisata Ngopi di Atas Crane di Gunungkidul Dihentikan

Penggunaan crane di Ngopi In The Sky Gunung Kidul dihentikan demi keselamatan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi crane. Penggunaan crane di Ngopi In The Sky Gunung Kidul dihentikan demi keselamatan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi crane. Penggunaan crane di Ngopi In The Sky Gunung Kidul dihentikan demi keselamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menghentikan penggunaan crane sebagai alat operasional wahana wisata Ngopi In The Sky Teras Kaca di Pantai Nguluran, Girikarto, Gunung Kidul. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan meski ide dan kreativitas pengelola sangat bagus, tapi aspek keselamatan menjadi poin utama yang harus dipatuhi.

"Keselamatan dan kenyamanan wisatawan harus kita jamin supaya kita tetap bisa dipercaya sebagai penyelenggara destinasi wisata yang nyaman dan aman," kata dia, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga

Aji menuturkan dari hasil pemeriksaan, diketahui crane yang digunakan pengelola adalah alat yang disewa dari luar kota. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan termasuk asal-usul dan guna operasionalnya apakah masih berlaku atau tidak.

"Informasi yang kami terima, penggunaan crane itu belum ada izin. Penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi barang itu tentu harus ada yang menjamin keselamatannya," ujar dia.

Penghentian operasional alat itu merupakan salah satu upaya Pemda DIY menjamin keamanan para wisatawan. Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahajo mengatakan selain penggunaan alat yang tidak tepat, lokasi wahana yang berada di bibir pantai juga sangat riskan bagi keselamatan wisatawan.

Posisi di tepi pantai mengakibatkan tingkat korosi yang tinggi akibat angin laut yang membawa kadar garam yang tinggi. Aspek kepemilikan sertifikat CHSE pelaku wisata itu sangat penting untuk dikantongi lebih dahulu.

"SDM yang mengoperasionalkan harus bersertifikat juga punya lisensi khusus. Ini semua harus dipenuhi. Kalau tidak ya sebaiknya dihentikan, karena kalau terjadi kecelakaan akan menimbulkan multiplier effect yang luar biasa," ujar Singgih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement