Jumat 07 Jan 2022 08:06 WIB

Pemkot Pastikan Nakes di Jaksel Siap Suntik Vaksin Booster ke Masyarakat

Sudinkes Jaksel masih menunggu arahan pemerintah pusat soal vaksinasi ketiga.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) memastikan kesiapan para tenaga kesehatan (nakes) pada pelaksanaan vaksinasi booster atau vaksin ketiga yang direncanakan pemerintah pusat mulai bergulir pada 12 Januari 2022. Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jaksel M Helmi mengatakan, pihaknya sudah siap melaksanakan vaksinasi tersebut guna menambah kekebalan komunal, terutama meningkatnya kasus varian Omicron di Ibu Kota .

"Persiapannya sudah, seperti pelaksanaan vaksin tahap pertama dan kedua. Kami sudah siap, prinsipnya teman-teman siap pelaksanaannya di lapangan," kata Helmi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (6/1).

Baca Juga

Helmi menegaskan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dan Dinas Kesehatan DKI mengenai ketentuan pelaksanaan vaksinasi. Helmi belum bisa memastikan apakah vaksin booster itu diberikan secara gratis kepada seluruh warga yang menjadi target vaksinasi.

Dia mengatakan, sejauh ini kalangan lanjut usia pemegang Jaminan Kesehatan Nasional kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) menjadi prioritas utama untuk mendapat vaksin secara gratis. "Kalau dari beritanya kan seperti itu, (yang gratis) lansia dan PBI," ungkap Helmi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 21 juta jiwa masyarakat Indonesia masuk dalam kelompok sasaran vaksinasi booster. Langkah itu sebagai penguat antibodi.Budi menyebut, vaksin booster akan diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement