Jumat 07 Jan 2022 09:15 WIB

Bandara Hong Kong Jual Obligasi Senilai Rp 161,280 Triliun

Bandara Internasional Hong Kong mengangkut sekitar 1,2 juta penumpang tahun lalu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bandara Hong Kong
Foto: google.com
Bandara Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Bandara utama Hong Kong menjual obligasi dolar terbesar untuk mendanai pengembangan landasan pacu ketiga. Adapun kesepakatan ini dilakukan di tengah ancaman virus Covid-19, omicron yang sangat menular.

Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Jumat (7/1/2022) operator bandara memberi harga empat bagian senilai empat miliar dolar AS, dengan jangka waktu antara lima hingga 40 tahun. Adapun penawaran ini menerima pesanan dengan total lebih dari 11,2 miliar dolar AS atau setara Rp 161,280 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS), dengan dua tenor yang lebih pendek.

Baca Juga

Penjualan utang dipandang sebagai ujian kepercayaan investor terhadap tujuan Hong Kong untuk menjadi pusat penerbangan internasional utama, bahkan ketika pandemi telah melemparkan industri secara global ke salah satu krisis terburuk yang pernah ada. Hal itu juga terjadi ketika pihak berwenang setempat memberlakukan langkah-langkah pengendalian virus yang ketat pertama kalinya dalam hampir satu tahun, termasuk penangguhan penerbangan dari delapan negara, berpegang pada kebijakan Covid Zero yang telah membuat sebagian besar kota terputus dari dunia.

Bandara Internasional Hong Kong mengangkut sekitar 1,2 juta penumpang tahun lalu. Adapun realisasi ini merosot dari sekitar 8,8 juta pada 2020, yang sudah turun tajam dari 71,5 juta pada 2019. Chief Executive Officer kota Carrie Lam mengatakan tahun lalu bahwa pusat keuangan Asia dapat mempertahankan statusnya sebagai hub internasional, karena pembangunan 3.800- landasan pacu meter akan membantu meningkatkan daya saing bandara.

Dibandingkan penawaran utang dolar sebelumnya, permintaan yang lebih lemah terhadap obligasi terbaru otoritas dapat dikaitkan dengan ukuran masalah yang lebih besar dan kekhawatiran tentang varian omicron yang menyebar cepat.

Penawaran obligasi baru-baru ini dari bandara di seluruh dunia menawarkan beberapa poin perbandingan, meskipun pasar kredit global yang lebih luas telah disengat oleh meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi karena kesepakatan tersebut diberi harga, sehingga mempersulit banyak peminjam untuk memenangkan permintaan yang lebih kuat.

Uang kertas enam bagian Otoritas Bandara Calgary 2,075 miliar dolar Kanada (1,6 miliar dolar AS) pada Oktober menerima pesanan antara tiga dan 6,5 kali ukuran penerbitan. Incheon International Airport Corp Korea Selatan mengambil tawaran lebih dari enam kali lipat obligasi 300 juta dolar AS pada April.

Obligasi dua bagian otoritas Hong Kong senilai 1,5 miliar dolar AS pada Januari tahun lalu menerima pesanan lebih dari lima kali lipat jumlah itu, sementara uang kertas abadi dua bagian dengan ukuran yang sama pada Desember 2020 mendapat total penawaran hampir 10 kali lipat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement