Jumat 07 Jan 2022 10:18 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kritik Rencana Vaksinasi Anak

Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal meragukan vaksin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal meragukan vaksin. Ilustrasi.
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal meragukan vaksin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengkritik regulator kesehatan Anvisa pada Kamis (6/1/2022) karena mengizinkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Kritik itu muncul sehari setelah menteri kesehatan Brasil mengumumkan rencana untuk memvaksinasi kelompok usia itu.

Bolsonaro dikenal meragukan vaksin. Dalam sebuah wawancara radio dia mengaku belum pernah mendengar ada anak yang meninggal lantaran Covid-19. Namun dia mengatakan lagi bahwa Laura, putrinya yang berusia 11 tahun, tidak akan divaksinasi. Bolsonaro mengatakan vaksin dapat memiliki efek samping pada kesehatan anak, meski tidak menunjukkan bukti.

Baca Juga

Anvisa dan regulator kesehatan di seluruh dunia menemukan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi anak usia 5 tahun ke atas. "Apakah Anda akan memvaksinasi anak Anda ketika kemungkinan kematian (akibat Covid) hampir nol? Ada apa di balik ini? Apa kepentingan para maniak vaksin?" kata Bolsonaro.

Kemenkes Brasil pada Rabu mengumumkan mereka telah membeli 20 juta vaksin pediatrik dari Pfizer dan vaksinasi sukarela untuk diberikan kepada anak usia 5-11 tahun yang akan dimulai akhir bulan ini. Dalam unggahannya di media sosial pada Kamis, Bolsonaro menekankan vaksinasi tidak wajib.

"Tidak ada wali kota atau gubernur negara bagian yang dapat mencegah seorang anak pergi ke sekolah karena tidak divaksinasi," tulisnya.

Bolsonaro memperingatkan bahwa Pfizer tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun yang kemungkinan ditimbulkan oleh vaksin pada anak-anak. Dia mengatakan orang tua harus segera mencari dokter jika anak mereka merasakan nyeri di dada atau sesak napas.

Anvisa menyetujui penggunaan vaksin anak buatan Pfizer pada 16 Desember. Keputusan itu menuai kritik tajam dari Bolsonaro dan para penentang vaksin yang menyarankan agar anak-anak hanya boleh divaksin dengan resep dokter. Akan teapi Kemenkes Brasil mengesampingkan saran itu karena dinilai tidak praktis.

Resep tertulis akan memperlambat vaksinasi ketika varian Omicron yang lebih menular mulai menyebar di Brasil. Demikian diungkapkan pakar kesehatan dalam audiensi dengan publik.

Menurut dewan nasional kementerian kesehatan negara bagian, setidaknya 300 anak berusia 5-11 tahun meninggal di Brasil akibat Covid-19 sejak awal Desember. Angkatan Darat Brasil menyuarakan hal berbeda dengan presiden pada pekan ini tentang cara menangani Covid-19.

Mereka memerintahkan tentara untuk divaksinasi, memakai masker, dan menjaga jarak sosial. Tentara juga diperingatkan untuk tidak menyebarkan berita palsu tentang pandemi.

Baca juga : Pemerintah akan Bangun Pelabuhan Internasional Baru di Sumatra Selatan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement