Jumat 07 Jan 2022 14:44 WIB

Pemkot Siapkan Puskesmas Panunggangan Barat Jadi Rumah Isolasi

Pembuatan rumah isolasi karena kabar belasan pegawai bandara yang probable Omicron.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada warga di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/1/2022). Pemerintah Kota Tangerang melakukan tes usap PCR kepada masyarakat dengan target 2.000 orang per hari guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron karena Kota Tangerang menjadi kota perlintasan bagi penumpang internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada warga di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/1/2022). Pemerintah Kota Tangerang melakukan tes usap PCR kepada masyarakat dengan target 2.000 orang per hari guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron karena Kota Tangerang menjadi kota perlintasan bagi penumpang internasional Bandara Soekarno-Hatta.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Dinas Kesehatan Kota Tangerang mempersiapkan Puskesmas Panunggangan Barat sebagai rumah isolasi terkonsentrasi (RIT). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, terlebih adanya kabar belasan pegawai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang yang probable Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menuturkan, sebagai langkah treatment, pihaknya mempersiapkan lantai dua Puskesmas Panunggangan Barat untuk dijadikan lokasi isolasi.

Baca Juga

Di samping itu, dia menyebut telah berkoordinasi dengan RSUD dan sejumlah RS lainnya untuk mempersiapkan sarana dan prasarana, meliputi obat-obatan, bahan medis habis pakai (BMHP) dan suplai oksigen.

“Sekarang dengan adanya antisipasi varian baru ini (Omicron), kita harus bisa fleksibel. Jika diperlukan, kita harus siapkan semuanya. Tapi semoga tidak ada penambahan kasus yang berlebihan,” ujar Dini.

Dini menerangkan, pihaknya juga terus menggencarkan testing dengan jumlah rata-rata 500 sampel per hari. Kegiatan testing dilakukan di pusat-pusat keramaian, seperti pasar, mal/ pusat perbelanjaan, terminal, serta lingkungan sekolah.

Dinkes Kota Tangerang mencatat sudah ada hampir 5.000 sampel yang dikumpulkan dan semua hasilnya dinyatakan negatif Covid-19. Dini menyebut, pihaknya juga telah menugaskan seluruh RS dan faskes di Kota Tangerang untuk melakukan pencarian kasus pada surveilans aktif dengan pasien-pasien berisiko tinggi, seperti pasien ibu hamil, lanjut usia (lansia), dan TBC.

Sementara itu, dalam langkah tracing, Dini mengatakan hingga saat ini terus dilakukan tracing terhadap kontak erat dengan rata-rata 1:15, bahkan lebih.

Hal itu di antaranya dilakukan di lingkungan sekolah seiring dengan berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen, juga di lingkungan masyarakat yang menjadi pelaku perjalanan luar negeri.

“Dengan tracing, Dinkes berharap masyarakat tidak takut dan senang hati menerima petugas investasi pencarian kontak erat. Ini demi menolong mereka yang sekiranya sudah tertular secara lebih cepat, sehingga tidak terjadi penularan yang lebih panjang dan lebih jauh,” terangnya.

Selain itu, Dini menambahkan, kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang juga terus digencarkan. Menurut catatannya, capaian vaksinasi dosis satu telah melebihi 100 persen yakni di angka sekitar 1,52 juta dari target sebanyak 1,47 juta jiwa. Sementara realisasi vaksinasi dosis dua mencapai sekitar 73 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement