Jumat 07 Jan 2022 17:37 WIB

Dianggap Berjasa, Leonardo DiCaprio Jadi Inspirasi Nama Spesies Pohon Baru

Spesies pohon baru di Kamerun diberi nama Uvariopsis dicaprio.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Leonardo DiCaprio. Nama belakang pemeran Titanic ini diabadikan sebagai nama spesies pohon baru di Kamerun.
Foto: EPA
Aktor Leonardo DiCaprio. Nama belakang pemeran Titanic ini diabadikan sebagai nama spesies pohon baru di Kamerun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecintaan Leonardo DiCaprio terhadap lingkungan mendapat tanggapan positif dari para peneliti. Tim dari Royal Botanic Gardens, Kew, di Inggris menamai spesies pohon baru dengan nama belakang sang aktor.

Spesies pohon baru yang ditemukan di hutan Kamerun itu dinamai Uvariopsis dicaprio. Dengan cara itu, para ilmuwan bermaksud menghormati upaya ekologis DiCaprio menyelamatkan lingkungan, utamanya hutan hujan.

Baca Juga

"Kami pikir perannya sangat penting dalam membantu menghentikan penebangan hutan Ebo," kata ahli botani Kew, Martin Cheek, kepada BBC. Uvariopsis dicaprio adalah jenis tumbuhan pertama yang diberi nama oleh peneliti Kew pada 2022.

Pohon itu merupakan pohon cemara tropis kecil dengan bunga kuning yang tumbuh dari batangnya. Ini adalah anggota dari keluarga tanaman kenanga, dan sudah diklasifikasikan "sangat terancam punah".

Suatu spesies perlu memiliki nama ilmiah agar peneliti bisa menilai risiko kepunahan dan mengupayakan perlindungan spesies. Sangat penting untuk melindungi mereka sebelum terjadi kepunahan.

Pada 2021, ada lebih dari 200 tanaman dan jamur di seluruh dunia yang diberi nama oleh para ilmuwan dan kolaborator Kew. Beberapa di antaranya punah atau terancam karena perubahan iklim.

"Masih ada ribuan spesies tumbuhan dan mungkin jutaan spesies jamur di luar sana yang belum kita ketahui. Habitat alami tempat mereka tumbuh semakin cepat dihancurkan oleh manusia," ujar Cheek.

Itu sebabnya kepedulian pesohor seperti DiCaprio menjadi penting karena bisa menggerakkan banyak orang untuk ikut terinspirasi. DiCaprio berjasa mencegah penebangan yang bisa berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali,

(QS. An-Nisa' ayat 97)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement