REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku akan melibatkan difabel, anak-anak dan perempuandalam pembangunan infrastruktur. Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar pemerintah dapat memenuhi hak-hak penyandang disabilitas.
"Kasih prioritas kepada mereka, siapa yang mewakili penyandang disabilitas silakan menyampaikan unek-unek, kira-kira apa yang musti kita perhatikan," kata Ganjar dalam keterangan, Jumat (7/1).
Dia menegaskan pemerintah harus memenuhi hak-hak penyandang disabilitas termasuk anak-anak guna menciptakan kehidupan yang nyaman dan aman. Hal itu dimulai dari perlindungan, pengasuhan, sipil, kesehatan sampai aksesibilitas.
"Ada hak anak dari penyandang disabilitas, harus mendapatkan perlindungan, awas dengan kekerasan dan kejahatan, juga mendapatkan perawatan pengasuhan sehingga pertumbuhan mereka bisa optimal, hak kesehatan dan kebebasan berekspresi," katanya.
Ganjar menuturkan, sampai saat ini jumlah penyandang disabilitas anak-anak di Jawa Tengah mencapai 10,55 persen. Sementara, sambugn dia, untuk difabel dewasa ada lebih dari 89,45 persen dari total penyandang disabilitas yang ada.
Dia mengatakan, seluruh stakeholder pemerintah mulai dari dinas sosial dan aktivis masyarakat hingga dinas lain seperti dinas pemuda dan olahraga, dinas perdagangan, perindustrian dan UMKM harus terlibat dalam pemenuhan hak difabel.
"Maka kalau kita melihat perlindungan keluarga dan pengasuhan alternatif menjadi penting, karena anak butuh kasih sayang, kalau orang tua tidak mampu maka pemerintahlah yang mendampingi," katanya.