Jumat 07 Jan 2022 18:58 WIB

New South Wales Kembali Rencanakan Pembatasan Akibat Covid-19

Pembatasan akan dinyatakan sebagai langkah-langkah keamanan daripada penguncian

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. New South Wales (NSW) berencana  akan memberlakukan kembali beberapa pembatasan COVID.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. New South Wales (NSW) berencana akan memberlakukan kembali beberapa pembatasan COVID.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- New South Wales (NSW), negara bagian yang ditinggali sepertiga dari 25 juta penduduk Australia, akan memberlakukan kembali beberapa pembatasan COVID. Hal ini karena rekor infeksi virus corona.

Sydney Morning Herald mengutip sumber dari pejabat melaporkan pada Jumat (7/1/2022) pembatasan itu, termasuk menutup kelab malam dan membatalkan operasi bedah tak mendesak. Rencana ini diharapkan akan disetujui oleh komite pemulihan ekonomi pemerintah negara bagian pada Jumat dalam upaya mengurangi tekanan pada rumah sakit.

Baca Juga

Kafe dan restoran akan dikenai batasan kapasitas dan semua pengunjung harus duduk. Surat kabar itu melaporkan pengunjung dilarang bernyanyi dan menari di pub.

Beberapa pembatasan akan dinyatakan sebagai langkah-langkah keamanan daripada penguncian. NSW, yang beribu kota Sydney dan yang paling parah terkena dampak penyebaran cepat varian Omicron, telah mencatat rekor infeksi harian dalam beberapa hari terakhir.

Banyaknya kasus membuat kewalahan fasilitas pengujian, layanan darurat, dan rumah sakit. Jumlah pasien COVID yang dirawat di rumah sakit NSW hampir dua kali lipat 1.609 orang, rekor baru hanya dalam waktu seminggu.

Ada sekitar 150 kasus harian di NSWpada akhir November, ketika kasus Omicron pertama terdeteksi. Angka itu melonjak hingga 35.000 pada Kamis (6/1/2022). Kepala pemerintahan NSW Dominic Perrottet dengan tegas menolak untuk memberlakukan lagi pembatasan, menolak seruan dokter dan petugas kesehatan, dengan mengatakan sudah waktunya untuk hidup bersama COVID-19.

Kantor Perrottet belum menanggapi permintaan untuk berkomentar atas laporan Herald itu. Negara bagian Victoria sehari sebelumnya mengembalikan aturan yang akan membatasi orang-orang di pub dan kelab.

Australia mencatat lebih dari 684.000 kasus dan 2.301 kematian sejak pandemi dimulai. Lebih dari setengah dari infeksi itu dilaporkan selama dua minggu terakhir.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement