REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah pasien anak yang dirawat di rumah sakit akibat varian Covid-19 omicron melonjak di Amerika Serikat. Sebuah laporan menyebutkan, jumlah kasus telah memecahkan rekor, yakni sebanyak lebih dari 4.000 pasien anak.
Laporan The Washington Post pada Jumat (7/1/2022) juga menyebutkan tingkat rawat inap tujuh hari pasien anak di angka 3.713, sedikit lebih rendah. Pasien dewasa yang menjalani rawat inap pun meningkat pesat.
Pemerintah AS mendesak setiap individu berusia 12 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk segera mendapatkan vaksin booster. Imbauan diberikan di tengah menyebarnya varian omicron ke seluruh negeri.
"Sangat penting untuk melindungi anak-anak dan remaja dari infeksi Covid-19 dan komplikasi penyakit parah," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky.
Disampaikan Walensky, dosis vaksin booster bisa memberikan perlindungan optimal terhadap Covid-19, termasuk varian omicron. Dia meminta orang tua untuk mendaftarkan anaknya mendapatkan booster.
Vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya pilihan merek vaksin untuk anak di AS. CDC menginformasikan saat ini sekitar 13,5 juta anak usia 12 hingga 17 tahun telah menerima dua dosis vaksin.
Ada pernyataan dari para ahli bahwa omicron ditengarai menyebabkan lebih sedikit rawat inap dan tidak memicu kasus parah. Meski demikian, kepala penasihat medis Gedung Putih Anthony Fauci menyarankan untuk tetap waspada.
Fauci mengatakan bahwa varian yang masuk kategori mengkhawatirkan itu menyebar jauh lebih mudah daripada varian lainnya. Omicron saat ini menyumbang lebih dari 90 persen kasus Covid-19 di AS.
"Jumlah infeksi yang sangat besar karena penularannya yang mendalam akan berarti bahwa lebih banyak anak akan terinfeksi," ujar Fauci, dikutip dari laman Fox News, Sabtu (8/1/2022).
American Academy of Pediatrics dan Asosiasi Rumah Sakit Anak AS menyoroti peningkatan kasus Covid-19 pada anak dan remaja akhir tahun silam. Jumlahnya hampir dua kali lipat dalam dua pekan terakhir Desember 2021.