REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan analis CIA, Ray McGovern menilai militer Amerika Serikat (AS) tengah dalam upaya membuka komando operasi khusus di Albania. Hal itu dikarenakan AS prihatin dengan hubungan Albania dengan China.
Komando Eropa AS (EUCOM) mengatakan tengah mendirikan markas operasi khusus di Albania sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan sebagai pangkalan kunci untuk stabilitas regional. EUCOM juga mengatakan pangkalan itu menawarkan peningkatan interoperabilitas dengan sekutu AS di Albania dan akses penting ke pusat transportasi di Balkan.
"Washington memutuskan untuk menempatkan pangkalan di sana karena mereka (AS) baru mengetahui bahwa Albania adalah sekutu dekat Komunis China," ujar McGovern seperti dikutip laman Sputnik, Sabtu (8/1/2022).
Jaringan Pelaporan Investigasi Balkan dalam analisisnya baru-baru ini mengidentifikasi 135 proyek terkait China di wilayah tersebut yang bernilai lebih dari 36 miliar dolar AS. Jenis proyek berkisar dari kolaborasi dengan perusahaan teknologi China Huawei hingga inisiatif metalurgi, pertambangan, energi, dan transportasi.
Baca: Jumlah Warga Nikaragua Pencari Suaka di Kosta Rika Sentuh Rekor
China juga telah memperluas pengaruhnya di kawasan itu melalui sejumlah perjanjian keamanan, medis, dan budaya bilateral di samping sumbangan vaksin. Presiden Albania Ilir Meta dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Oktober mengatakan bahwa kerja sama antara kedua negara memiliki potensi besar. Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan. Sementara, China mengisyaratkan siap bekerja dengan Albania untuk menjalin kerja sama Belt and Road yang berkualitas tinggi.
Baca: Kasus Omicron Melejit, India Kerahkan Tambahan 45.000 Dokter Muda
Baca: Lampaui Delta, Covid-19 Omicron Buat AS Sentuh Rekor Kasus Tertinggi