REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH —Beberapa gambar dan video yang beredar terkait festival musim dingin di Jazan, Arab Saudi membuat gempar publik negara itu. Festival itu mendapat kecaman pekan ini atas kehadiran penari yang tampil dalam pakaian terbuka.
Dilansir dari The New Arab, Sabtu (8/1), kehebohan terjadi terutama bagi pengguna Twitter dari kota Saudi Selatan tersebut yang meramaikan klip video penari mengenakan pakaian karnaval. Acara yang dilakukan saat mereka berparade melalui pusat Jazan di depan kerumunan penduduk dari kota.
Reaksi terhadap hiburan itu terpolarisasi, dengan beberapa penonton mencemooh para penari. Jazan, yang terkenal di Arab Saudi karena konservatismenya, belum pernah menyaksikan pertunjukan seperti itu hingga peristiwa yang terjadi saat ini.
Video di media sosial menunjukkan para penari dan pemain perkusi berparade untuk mengiringi ansambel genderang dan mengocok kostum berbulu. Video itu diberi komentar, "Apakah ini budaya daerah kita? Apakah ini adat dan tradisi kita?," tulis salah satu warganet.
Video lain menunjukkan pria muda Arab Saudi menampilkan Dabke, tarian tradisional Timur Tengah, dan anak-anak memberi penari tinggi saat mereka melewati jalan-jalan.
Festival itu sendiri, 'Jazan Winter 22', disponsori gubernur regional Mohammed bin Nasser bin Abdulaziz, bekerja sama dengan sejumlah pejabat Arab Saudi.
"Festival ini mewakili kisah kegembiraan bagi daerah yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi semua segmen masyarakat," demikian pernyataan pembukaan festival tersebut, menurut Sawah Press.
Festival Jazan adalah salah satu dari sejumlah acara budaya dan hiburan yang berlangsung di seluruh Arab Saudi untuk menarik ribuan turis lokal dan asing.