REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena angin kencang kembali mengakibatkan sejumlah kerusakan tempat tinggal. Kali ini peristiwa yang tergolong dalam bencana hidrometeorologi basah berlangsung di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (7/1/2022), pukul 17.00 WIB. Kejadian tersebut berdampak pada sejumlah rumah yang tersebar di beberapa desa di empat kecamatan.
"Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta pada hari ini, Sabtu (8/1), mencatat wilayah rumah rusak berat 3 unit dan rusak ringan 25 unit, sedangkan masjid rusak ringan 1 unit," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari Ahad (9/1/2022) .
"Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik hingga mengganggu akses di jalan Industri Maracang," kata Abdul.
Wilayah terdampak yaitu di Desa Babakan Cikao (Kecamatan Babakan Cikao), Kelurahan Ciseureuh dan Munjul Jaya (Purwakarta), Desa Ciwangi (Bungursari) serta Desa Kertajaya, Sawah Kulon dan Cidahu (Pasawahan). Selain kerusakan material, bencana ini mengakibatkan satu orang warga luka ringan dan 28 KK atau 93 orang terdampak.
BPBD yang dibantu TNI, Polri dan dinas terkait setempat membantu dalam mengevakuasi warga luka maupun pembersihan material bangunan yang roboh maupun pohon tumbang. Menyikapi potensi bahaya angin kencang, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga.
Masyarakat dapat mengantisipasi dampak maupun mengurangi risiko dengan pengecekan dan penguatan pada atap rumah, memangkas ranting pohon sehingga tidak mudah roboh dan mengaktifkan rencana kesiapsiagaan keluarga, khususnya menghadapi puncak musim hujan di Januari hingga Februari. "Apabila berada di luar ruangan, hindari berteduh atau berlindung di bawah pohon dan papan reklame saat angin kencang berlangsung," kata Abdul.