Ahad 09 Jan 2022 12:39 WIB

Khofifah: Insya Allah Ekonomi Kita Segera Bangkit

Kehadiran teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta, seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Foto: istimewa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta, seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta, seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Khofifah menyatakan, semangat dan optimisme perlu terus dijaga. 

Sesuai janji Allah SWT, kata dia, setelah ada kesulitan akan ada kemudahan. "Insya Allah ekonomi kita segera bangkit. Hal yang menopang berbagai potensi pertumbuhan ekonomi dapat menjadi penguat optimisme kebangkitan tersebut," kata Khofifah, Ahad (9/1).

Khofifah pun mengingatkan, masyarakat akan kehadiran teknologi digital yang menurutnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif. Termasuk dalam upaya mendorong pertubuhan ekonomi. Khofifah mengatakan, teknologi digital jika dimanfaatkan dengan baik, akan meningkatkan derajat masyarakat.

"Tidak masalah lebih sering menatap layar handphone jika gadget masing-masing bisa dimanfaatkan untuk mengakses belajar hal produktif, aplikasi pembelajaran UMKM, jejaring pemasaran produk, juga tadarrus Alquran. Ini bentuk transformasi digital yang baik," ujarnya.

Khofifah melanjutkan, menjaga suasana kondusif juga menjadi salah satu upaya yang perlu dijalankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Yakni dengan cara selalu merawat persatuan dan kerukunan, mengingat Indonesia ini terdiri dari belasan ribu pulau, ratusan suku, ribuan bahasa maupun adat istiadat.

Khofifah mengatakan, merawat kerukunan dan persatuan akan menjadi modal kuat tumbuhnya modal sosial bagi bangsa dan negara, khususnya Jawa Timur. Karena ketentraman dan ketenangan yang terwujud, kata dia, akan memberi efek pada ekonomi terus tumbuh produktif, dan pendidikan berjalan maksimal.

"Dimensi sosial kita juga tumbuh produktif begitu juga bidang lainnya," ujarnya.

Khofifah mengingatkan, ujian-ujian yang bisa mempengaruhi kerukunan umat sering terjadi di masa sekarang. Kemudahan teknologi digital yang mendatangkan banyak manfaat, juga diakuinya bisa mengganggu hubungan antar sesama umat tanpa terasa. Karena gerakannya secara virtual.

"Ini PR yang bisa mengganggu Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Insaniyah. Tugas kita adalah menjaga ketentraman dan kerukunan yang sudah terbentuk di lingkungan kita," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement