REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perum Bulog memastikan stok gula di Sumatra Utara masih 254,69 ton sehingga aman hingga beberapa bulan pertama di 2022.
"Stok gula masih cukup aman sebanyak 254,69 ton, meski permintaan terus menguat," ujar Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumut Arif Mandu di Medan, Ahad (9/1).
Stok gula yang sebanyak 254,69 ton itu, sebagian besar berada di gudang Bulog. Sisanya di gudang pusat penjualan Bulog untuk dilepas ke pasar.
Menurut Arif, permintaan gula terus naik sejak menjelang Natal dan tahun baru. "Meski masih banyak, Bulog terus berupaya menambah stok agar kepastian ketersediaan terjaga terus dan harga di pasar stabil," kata dia.
Menurut Arif, ketersediaan gula di Sumut juga didorong banyaknya produksi dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II. Dengan ketersediaan gula yang memadai, maka harga jual juga cukup terkendali atau sekitar Rp 12.000-Rp 12.500 per kg.
Harga gula itu di bawah atau sama dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp 12. 500 per kg. "Bulog akan terus melakukan stabilisasi harga gula dan bahan pokok lainnya," katanya.
Direktur PTPN II Irwan Perangin-angin, mengatakan, gula produksi PTPN II terus dilepas ke pasar Sumut. Gula merek Walini produksi PTPN II dengan kemasan 1 kg itu sejak 30 September 2021 mulai masuk ke pasar modern.