REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan langkah preventif dengan rutin melakukan patroli titik api saat musim kemarau di area hutan yang melibatkan pesawat perintis seperti Cessna Caravan.
Pesawat jenis ini dinilai bisa langsung memberi titik koordinat dan pandangan udara sehingga bisa segera mendapat penanganan. Barulah setelah itu biasanya BNPB menerjunkan helikopter water bombing untuk memadamkan api.
“Sekitar 2019 di Palembang saya pernah menemukan hotspot (titik api) yang lumayan besar sampai mengganggu jarak pandang. Asapnya tebal dan beredar sampai ke bandara. Saat itu saya terbang bersamaan dengan helikopter yang akan melakukan water bombing. Cukup berbahaya, namun demi mencegah bencana yang lebih besar lagi, kita lakukan dengan sangat berhati-hati dan dengan koordinasi penuh,” kata Wahyu Achmad Septyan, pilot Smart Cakrawala Aviation dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (9/1/2022).
Disadari Wahyu kalau keterlibatannya dalam penerbangan patroli udara cukup berisiko. Namun ia memastikan untuk terus berkontribusi sebagai pilot dalam kerjasama Smart Cakrawala Aviation dengan BNPB.
“Secara tidak langsung, saya punya kontribusi penanganan bencana di Indonesia. Ada kebanggaan tersendiri dan sangat berharga pengalamannya. Hal seperti ini belum tentu didapat di airlines. Sebagai kru Smart, jika dibutuhkan, saya ikut. Itung-itung ada kesempatan bantu sesama yang lagi kesusahan,” ujarnya.
Smart Cakrawala Aviation telah menjalin program kerjasama dengan BNPB kurang lebih sejak tahun 2019. Armada pesawat Smart Cakrawala Aviation sering menjadi langganan berpatroli mencari titik api sesuai dengan permintaan BNPB dan kerap memfasilitasi Kepala BNPB untuk melakukan kunjungan ke daerah terdampak bencana.
Untuk itu Smart Cakrawala Aviation menyiapkan pesawat Cessna Caravan 208 dengan registrasi PK-SNK, beserta tim yang telah berpengalaman dalam operasional penerbangan Patroli Udara. Penerbangan pertama dilakukan pada 13 Maret 2021 dengan wilayah meliputi seluruh provinsi Kalimantan Barat.
“Tujuan utama Smart Cakrawala Aviation tentunya untuk membantu kegiatan pemerintah dalam penanggulangan bencana agar lebih maksimal lagi,” ujar Pongky Majaya, CEO Smart Cakrawala Aviation.