REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Victor Escobar menjadi orang pertama di Kolombia dengan penyakit non-terminal yang meninggal dengan euthanasia yang diatur secara hukum pada Jumat (7/1/2022) malam. Menurut pengacaranya Luis Giraldo, pria berusia 60 tahun itu menderita penyakit paru obstruktif kronik stadium akhir yang menyebabkan penurunan kualitas hidup serta sejumlah kondisi lain.
"Kami mencapai tujuan untuk pasien seperti saya, yang tidak terminal tetapi degeneratif, untuk memenangkan pertempuran ini, pertempuran yang membuka pintu bagi pasien lain yang datang setelah saya dan yang saat ini menginginkan kematian yang bermartabat," kata Escobar dalam pesan video yang dikirim ke media oleh Giraldo.
Mahkamah Konstitusi Kolombia menghapus hukuman untuk euthanasia dalam keadaan tertentu pada 1997. Keputusan ini memerintahkan prosedur baru yang diatur pada 2014. Orang pertama di Kolombia dengan penyakit mematikan yang meninggal di bawah aturan tersebut terjadi pada 2015.
Prosedur terhadap Escobar dilakukan di sebuah klinik di Cali, ibu kota provinsi Valle del Cauca, Kolombia. "Saya tidak mengucapkan selamat tinggal, hanya 'sampai jumpa lagi'," kata Escobar.
Escobar berjuang selama dua tahun menuntut haknya untuk euthanasia dalam menghadapi tentangan dari dokter, klinik, dan pengadilan. Tuntutan terus berjalan meskipun Mahkamah Konstitusi tahun lalu mengakui prosedur tidak boleh tersedia hanya untuk orang yang sakit parah.
Menurut kelompok advokasi hak hukum Kolombia DescLAB, pada 15 Oktober tahun lalu, 178 orang dengan penyakit mematikan telah di-eutanasia secara legal di Kolombia sejak 2015.