Ahad 09 Jan 2022 21:36 WIB

Dorong Ekonomi Digital, Huawei Fokus Kembangkan Startup Lokal

Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mempersiapkan 600 ribu talenta digital

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mempersiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun dan mendorong pertumbuhan startup lokal, Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oud Pro Indonesia, dan Pusat Studi Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan program untuk mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan wirausaha dalam menciptakan startup. (ilustrasi).
Foto: AP/Ng Han Guan
Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mempersiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun dan mendorong pertumbuhan startup lokal, Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oud Pro Indonesia, dan Pusat Studi Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan program untuk mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan wirausaha dalam menciptakan startup. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari upaya mendukung Indonesia mempersiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun dan mendorong pertumbuhan startup lokal, Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oud Pro Indonesia, dan Pusat Studi Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan program untuk mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan wirausaha dalam menciptakan startup. Lebih dari dua ribu mahasiswa telah mengikuti program Huawei untuk menciptakan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui program AI Creation yang diluncurkan sejak Agustus 2021 hingga Januari tahun ini.

“Program ini bertujuan untuk menghasilkan startup berbasis AI dari Indonesia,” CEO BISA AI Academy dan ketua AI Creation Octaviano Pratama dalam keterangan resmi, Ahad (9/1/2022).

Baca Juga

Berkaca dari kesuksesan AI Creation Batch 1 tahun 2021, maka AI Creation Batch 2 akan dilanjutkan mulai Februari 2022 dengan menggunakan platform Kampus Merdeka. Kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan siswa.

Menurut Octaviano, mahasiswa yang saat ini berada semester lima ke atas dapat masuk untuk mengikuti program sebelum 14 Januari 2022.

Sementara itu Presiden Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang menambahkan program ini merupakan bukti komitmen jangka panjang Huawei dalam mempercepat transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal dukungan penguatan ekosistem transformasi digital dan pengembangan talenta transformasi digital.

HUAWEI CLOUD telah menarik 2,3 juta pengembang, 14.000 mitra konsultasi, 6.000 mitra teknis, dan merilis 4.500 produk Marketplace. HUAWEI CLOUD telah menjadi platform penting bagi organisasi untuk go digital. HUAWEI CLOUD mengajak semua dapat berpikir cloud native, bertindak cloud native, menyelami digital dan potensi Everything as a Service selama Digitalisasi. Talents memainkan peran penting dalam digitalisasi, HUAWEI CLOUD berkontribusi Technology as a Service untuk inovasi yang fleksibel, dan Expertise as a Service untuk keunggulan bersama selama talenta berkembang.

“Selama lebih dari 21 tahun hadir dan berkembang masyarakat Indonesia, Huawei berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi dan turut serta mendukung visi besar Indonesia 2045. Di bawah payung komitmen I Do, Huawei saat ini memiliki target menyiapkan 100 ribu talenta digital hingga 2024 sebagai salah satu kontribusi menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan siap untuk mendukung laju pertumbuhan startup digital di Indonesia,” kata Jason Zhang.

Sepanjang 2021, Indonesia menempati peringkat kelima dalam leaderboard startup dunia dengan total 2.322 startup setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Untuk mendorong perkembangan startup di Indonesia, Indonesia telah menginisiasi program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital sejak 2016.

Saat ini tercatat lebih dari 1.160 calon pendiri startup telah mendapatkan bantuan dalam mengembangkan proyek startupnya. Program AI Creation dimulai dengan pemilihan proposal ide startup berbasis AI, siswa membentuk tim untuk membangun startup digital mereka.

Dari hasil seleksi ide tersebut, terpilihlah 30 startup teratas untuk diberikan fasilitas membangun startup digital dalam hal pengembangan teknologi dan kecerdasan buatan (Hacker), desain dan produk (Hipster), serta bisnis dan manajemen (Hustler).

Selama tiga bulan, peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk, merek, dan teknologi startup yang akan digunakan di bawah bimbingan dan arahan para ahli dan praktisi yang terlibat dalam program ini. Peserta juga akan diberikan wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID (tampil.id). Peserta juga diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.

Saat ini, 10 startup finalis AI Creation yang terpilih dari batch pertama tahun ini akan mempresentasikan produknya masing-masing di Huawei Exhibition Hall pada Januari 2022 dengan harapan dapat menarik perhatian investor yang tertarik mendanai pilot project mereka.

Program Huawei AI Creation juga merupakan bagian dari program yang lebih besar di Asia Pasifik, yang disebut Huawei Cloud Spark, yang diluncurkan pada Agustus 2020 di Singapura. Melalui program ini, Huawei bekerja sama dengan pemerintah, inkubator terkemuka, serta perusahaan modal ventura dan universitas untuk membangun platform dukungan bagi perusahaan rintisan baru.

Saat ini, lebih dari 40 startup telah mengikuti program ini. Adapun program Spark telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS selama tiga tahun dan memberikan dukungan komprehensif ekosistem startup dan menciptakan nilai baru bagi startup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement