Ahad 09 Jan 2022 22:13 WIB

Nelayan Mukomuko Butuh 496 Liter BBM untuk Melaut

Selama ini hanya ada sebanyak 60.000 liter solar per bulan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Nelayan melabuhkan kapalnya saat libur melaut. Nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membutuhkan sebanyak 496.305 liter sebulan untuk melaut.
Foto: ANTARA/Ampelsa/foc.
Nelayan melabuhkan kapalnya saat libur melaut. Nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membutuhkan sebanyak 496.305 liter sebulan untuk melaut.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membutuhkan sebanyak 496.305 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar per bulan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kapal guna melaut.

"Sehubungan dengan permintaan kebutuhan ada solar dan premium atau bensin kita buat usulan ke Pertamina supaya adanya droping kuota BBM yang dibutuhkan nelayan sebanyak itu," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman dalam keterangannya di Mukomuko, Ahad (9/1/2022).

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Perikanan sebelumnya mengusulkan kuota BBM jenis premium dan solar yang dibutuhkan untuk bahan bakar kapal nelayan melaut kepada Pertamina Regional II Palembang. Ia mengatakan, selama ini hanya ada sebanyak 60.000 liter solar per bulan, dan bahan bakar minyak sebanyak itu hanya untuk nelayan di wilayah Bantal, Kecaamatan Teramang Jaya.

Sedangkan BBM jenis bensin atau premium yang juga dibutuhkan oleh nelayan di daerah ini belum ada sampai sekarang sehingga disampaikan usulan sesuai kebutuhan nelayan tersebut. Untuk itu, ia berharap, pihak Pertamina mengakomodir usulan kuota bahan bakar minyak sebanyak ratusan ribu liter yang dibutuhkan kapal nelayan di daerah ini melaut.

Nelayan tradisional di Pantai Indah Mukomuko Kabupaten Mukomuko Jhon mengataka, nelayan di wilayahnya sampai sekarang kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak jenis pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) karena stok selalu habis. "Hampir setiap hari kami harus antre di SPBU untuk mendapatkan pertalite karena stok pertalite selalu habis," ujarnya.

Ia mengatakan, para nelayan di Pantai Indah Mukomuko Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko masih berharap premium bersubsidi namun bahan bakar minyak tersebut tdiak ada lagi. Selanjutnya, ia berharap, adanya BBM baik jenis solar maupun premium khusus nelayan di daerah ini sehingga nelayan tidak perlu lagi menunggu BBM di SPBU untuk melaut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement