Senin 10 Jan 2022 06:10 WIB

Bali Masuk Satu dari 11 Provinsi yang Alami Kenaikan Kasus Omicron

Satgas Covid-19 Provinsi Bali meminta masyarakat setempat untuk lebih waspada

Red: Gita Amanda
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali meminta masyarakat setempat untuk lebih waspada.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali meminta masyarakat setempat untuk lebih waspada.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali meminta masyarakat setempat untuk lebih waspada karena Bali masuk dalam 11 provinsi di Tanah Air yang mengalami kenaikan kasus virus corona lebih dari satu minggu berturut-turut.

"Kasusnya memang meningkat, tetapi masih konsisten satu digit. Mari lebih waspada, tetap taat dan disiplin protokol kesehatan," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Ahad (9/1/2022).

Menurut Rentin, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 5 Januari 2022, 11 provinsi mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama lebih dari satu minggu berturut-turut. Dari 11 provinsi tersebut, ada dua daerah yang konsisten mengalami kenaikan hingga empat minggu berturut-turut, yakni DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.

Ada pula yang mengalami kenaikan tiga minggu berturut-turut yakni Kalimantan Selatan. Delapan provinsi mengalami kenaikan kasus dua minggu terakhir, termasuk Bali di dalamnya.

Baca juga : Inggris Klaim Hampir Semua Warganya Punya Kekebalan Terhadap Omicron, Kok Bisa?

"Ada yang sudah alami kenaikan kasus selama dua minggu berturut-turut seperti Aceh, Sumatera Utara, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua," ujar birokrat yang juga Kalaksa BPBD Provinsi Bali ini.

Rentin menyampaikan sejak 2 Januari 2022, terjadi penambahan kasus setiap harinya meski masih konsisten hanya satu digit, yakni 1, 5, 8, 1, 4, 5, serta 6 kasus dan Ahad sebanyak 9 kasus baru. Ia menambahkan, pada Minggu (9/1) ini, Satgas Covid-19 Provinsi Bali mencatat ada 65 kasus aktif di Bali.Dari data tersebut, sebanyak 43 orang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan, 8 orang melakukan isolasi terpusat dan 14 lainnya menjalani isolasi mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement