Senin 10 Jan 2022 06:45 WIB

Saat Warga Palestina Dipaksa Robohkan Rumah Mereka Sendiri Oleh Zionis Israel

Otoritas Israel perintahkan warga Palestina robohkan rumah mereka

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Otoritas Israel perintahkan warga Palestina robohkan rumah mereka. Ilustrasi
Foto: Dok MER-C Gaza
Otoritas Israel perintahkan warga Palestina robohkan rumah mereka. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Otoritas pendudukan Israel memaksa satu keluarga warga Yerusalem untuk merobohkan rumah mereka di desa Sur Baher, tenggara Yerusalem yang diduduki.

Alasannya mereka membangun tanpa izin. Keluarga tersebut ialah keluarga Abu Kaf yang pada Ahad (9/1) malam ini melanjukan untuk menghancurkan rumah 12 meter persegi mereka.

Baca Juga

Rumah itu adalah tempat tinggal bagi tujuh keluarganya selama 11 tahun terakhir, setelah tekanan dari kota pendudukan atau yang lain akan terjadi. Pemilik rumah, Ibrahim Abu Kaf, sebagaimana dikutip dari laman Wafa, Senin (10/1), mengatakan, dia dipaksa meruntuhkannya dan membayar denda yang sangat tinggi. Selain itu dia juga harus menanggung biaya pembongkaran sekitar 150 ribu shekel. 

Ibrahim menjelaskan, keluarganya diberi perintah pembongkaran beberapa hari yang lalu meskipun membayar denda sekitar 65 ribu Shekel, yang harus dibayar keluarga itu setiap bulan, dan meskipun mereka telah berulang kali meminta izin. 

Warga Palestina di Yerusalem yang diduduki mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk membangun tanpa izin karena pemerintah kota Israel jarang mengeluarkan izin kepada warga asli Palestina di kota itu. Ini sebagai cara untuk mengurangi jumlah mereka dengan memaksa mereka meninggalkannya dan mencari akomodasi dan bekerja di tempat lain.

 Selain itu, di Lembah Yordan, ratusan warga Palestina mengambil bagian dalam pemakaman delapan pekerja remaja, Jumat (7/1/2022). Mereka meninggal dalam kecelakaan di jalan, saat dalam perjalanan kembali dari sebuah permukiman Israel, di Lembah Yordan. 

Pemakaman mereka diadakan di Desa Aqraba, sebelah timur Nablus. Prosesi ini dihadiri oleh perwakilan otoritas Palestina dan rekaman pidato belasungkawa oleh Presiden Palestina. Para remaja ini berusia antara 14 dan 17 tahun, dimana mereka semua berasal dari Aqraba. 

Menurut sumber lokal, mereka sedang dalam perjalanan kembali dari permukiman Israel Tomer di Lembah Yordan, yang dibangun di atas tanah pendudukan milik keluarga Palestina dari desa tersebut. Mereka bepergian dengan kendaraan yang penuh sesak di jalan Israel, pada Kamis malam, ketika minibus mereka menabrak truk.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement