Underpass Simpang Joglo Surakarta Dibangun Akhir 2022
Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (keempat kanan) saat acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jalur Rel Ganda dan Rel Layang Simpang Joglo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Perhubungan akan membangun jalur rel kereta api ganda tahap I sepanjang 10 km dari Stasiun Balapan sampai Kalioso dengan anggaran sekitar Rp920 milliar yang dilengkapi konstruksi elevated rail atau rel layang di simpang Joglo untuk mengatasi kemacetan. | Foto: Antara/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pembangunan Underpass Simpang Joglo Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada akhir 2022. Underpass tersebut dibangun untuk mendukung dimulainya pembangunan jalur ganda Kereta Api Solo Balapan-Kalioso dan rekayasa lalu lintas untuk kelancaran mobilitas di Simpang Joglo Kota Surakarta oleh Kementerian Perhubungan yang selama ini sering terjadi kemacetan akibat persimpangan sebidang jalur kereta api.
"Saat ini juga sedang disiapkan nota kesepahaman, sehingga masing-masing pihak mengetahui siapa berbuat apa dalam mengatasi kemacetan di Simpang Joglo," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (9/1).
Hedy memastikan Kementerian PUPR dengan melakukan pembangunan Underpass Jalan Nasional Jalan Ki Mangunsarkoro – Jalan Sumpah Pemuda. Selain itu juga terlibat dalam penyusunan desain manajemen lalu lintas Simpang Joglo Kota Surakarta dan memberikan masukan teknis dalam pembangunan jalan layang kereta api.
Ia mengatakan permasalahan di Simpang Joglo sudah terjadi sejak lama. Padahal jalur tersebut merupakan jalur logistik nasional non tol penghubung Surabaya-Jakarta.
Untuk itu, Hedy menegaskan Kementerian PUPR akan mendukung dengan membangun underpass. “Sekarang ini sedang kita siapkan untuk pembebasan lahan dan desain underpass-nya dan kita harapkan pada awal semester II 2022 sudah kita siapkan penyedia jasanya sehingga akhir 2022 sudah mulai konstruksi," ungkap Hedy.
Underpass tersebut memiliki total panjang 434 meter dengan lebar 18 meter. Selain itu, Hedy menargetkan konstruksinya ditargetkan akan rampung pada 2024.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, jalanan di Simpang Joglo, Kota Surakarta merupakan daerah dengan titik kemacetan tertinggi di Indonesia. “Daerah ini macetnya luar biasa, dari survei yang dilakukan kerja sama dengan UNS - UGM, ini memang jadi keharusan untuk kita lakukan rekayasa konstruksi agar kemacetan itu terurai. Maka timbul satu ide membuat Elevated Art Bridge Composite,” kata Budi.
Melalui proyek tersebut, Budi yakin dapat menyelesaikan masalah lalu lintas di Simpang Joglo ini. Khususnya baik dari sisi headway kereta api maupun jalur transportasi darat yang akan tetap berjalan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan memberikan hasil yang baik. “Jadi apa yang kita kerjakan antara pemerintah pusat dan daerah, dibantu TNI, Polri, hingga BUMN, kalau gotong royong pasti selesai itu," kata Ganjar.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menilai pembangunan elevated rail dan underpass di Joglo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperlancar arus barang dan jasa. Khususnya arus dari dari Surakarta ke daerah lain dan sebaliknya.
"Simpang Joglo merupakan salah satu titik dengan lalu lintas paling rumit di Surakarta, dengan Kondisi itu pula yang membuat pemanfaatan jalur kereta yang melalui Simpang Joglo tidak maksimal," ujarnya.