Senin 10 Jan 2022 14:17 WIB

Siswa di Ciamis Senang Bisa PTM 100 Persen

Dengan PTM, siswa merasa lebih cepat mengerti pelajaran dibandingkan sekolah daring.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). Bayu Adji P.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). Bayu Adji P.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Sekolah-sekolah di Kabupaten mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara 100 persen mulai Senin (10/1/2022). Pelaksanaan PTM 100 persen dilakukan lantaran daerah itu telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, para siswa sudah seluruhnya masuk sekolah. Namun, waktu belajar siswa di sekolah, masih dibatasi hanya empat jam pelajaran.

Baca Juga

"Sesuai edaran Pak Bupati, kami mengikuti instruksi bahwa PTM sudah boleh dilaksanakan 100 persen, tapi tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan)," kata Nunung Nurmala, guru Kelas 5 SDN 1 Cikoneng, Senin.

Menurut dia, setiap siswa harus selalu menggunakan masker. Sekolah juga telah menyediakan tempat cuci tangan di depan setiap kelas.

Meski PTM sudah berjalan 100 persen, Nunung menjelaskan, waktu pelajaran masih dibatasi. Siswa hanya belajar selama empat jam pelajaran di sekolah tanpa ada waktu istirahat.

photo
Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). - (Republika/Bayu Adji P.)

"Per jam pelajaran 35 menit, tak pakai istirahat. Jadi siswa masuk pukul 07.00 WIB, pulang pukul 10.30 WIB," kata dia.

Salah seorang siswa kelas V, Gian Azhar (10), mengaku lebih enak belajar di sekolah. Sebab, belajar di sekolah banyak temannya. Apabila belajar secara daring, Gian mengaku sering bosan di rumah.

"Di sekolah juga lebih paham materi. Kalau tidak paham, bisa langsung tanya gurunya," kata dia.

Menurut dia, pada semester ganjil kemarin, ia masih PTM secara bergantian. Sehari belajar di rumah, sehari belajar di sekolah.

Ia berharap, PTM 100 persen dapat terus dilakukan. Dengan begitu, ia tak perlu lagi belajar secara daring di rumah. 

"Mudah-mudahan juga virus Corona cepat hilang," kata dia.

Sementara siswa lainnya, Shifa (11) juga mengaku lebih senang belajar di sekolah. Sebab, ia dapat lebih memahami materi apabila belajar secara langsung. 

"Kalau belajar daring gak ada yang bisa ditanya. Harapannya juga Covid-19 cepat hilang biar belajar normal lagi," kata perempuan kelas 6 SD itu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement