Senin 10 Jan 2022 15:25 WIB

PTPN V Reboisasi Bukit Suligi

Hutan Bukit Suligi telah berubah peruntukan akibat penjarahan dan okupansi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
PTPN V. PTPN V bersama mahasiswa pecinta alam melakukan reboisasi hutan Bukit Suligi.
Foto: ptpnv.com
PTPN V. PTPN V bersama mahasiswa pecinta alam melakukan reboisasi hutan Bukit Suligi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perkebunan Nusantara V di Provinsi Riau menggandeng mahasiswa pecinta alam, segenap lapisan masyarakat, perangkat desa hingga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melakukan penghijauan kembali hutan lindung Bukit Suligi yang kini mayoritas areal tutupannya telah berubah fungsi.

Penyuluh Kehutanan Muda Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Suligi Batu Gajah DLHK Riau, Mulyanto di Pekanbaru, Senin (10/1/2022), menjelaskan, kawasan konservasi yang berada di Kabupaten Rokan Hulu serta Kabupaten Kampar tersebut kini dalam upaya pemulihan. Hutan Bukit Suligi telah sekian lama mengalami perubahan peruntukan akibat penjarahan dan okupansi hingga berubah fungsi menjadi ladang dan perkebunan.

Baca Juga

"Hutan yang tersisa di Bukit Suligi saat ini paling hanya tersisa 15 persen. Lainnya telah berubah fungsi," kata Mulyanto.

Tepat di Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia yang diperingati setiap 10 Januari, PTPN V menyiapkan 5.000 bibit tanaman hutan dan buah-buahan. Seluruh bibit beragam jenis tanaman keras mulai dari rambutan, durian, jambu, matoa, mangga, jeruk, hingga kelengkeng itu ditanam serentak.

Penanaman ribuan bibit yang merupakan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN V tersebut dilakukan disela-sela hutan yang rusak, serta di sekitar areal yang telah berubah fungsi menjadi kawasan perkebunan. Mulyanto, pria paruh baya yang menghabiskan separuh usianya mengabdi sebagai penyuluh kehutanan itu mengatakan bahwa program yang dilaksanakan anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut merupakan langkah jitu untuk mengembalikan kawasan hutan yang botak itu.

Bukit Suligi yang memiliki total luas mencapai 45 ribu hektare menyimpan sejuta pesona. Ada sejumlah air terjun indah dan pemandangan menakjubkan dari ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, yang dikenal sebagai Bukit Di Atas Awan. Kedua bentang alam itu begitu menakjubkan para wisatawan.

Mahasiswa Pecinta Alam Humendala Fakultas Ekonomi Universitas Riau juga begitu antusias terlibat aktif dalam program tersebut. Bahkan, belasan mahasiswa tersebut rela mendirikan tenda dan bermalam di dalam kawasan hutan agar dapat menanam ribuan pohon bersama masyarakat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement