Senin 10 Jan 2022 16:37 WIB

Studi: Uban Bisa Kembali Hitam Ketika Stres Hilang

Studi temukan ada hubungan antara stres denga kemunculan uban.

Red: Nora Azizah
Studi temukan ada hubungan antara stres denga kemunculan uban.
Foto: Piqsels
Studi temukan ada hubungan antara stres denga kemunculan uban.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Gumanti Awaliyah

Baca Juga

Sebuah studi baru dari para peneliti di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons menawarkan bukti kuantitatif yang menghubungkan stres psikologis dengan kemunculan uban. Yang mengejutkan, para peneliti juga menemukan bahwa warna uban bisa dipulihkan kembali ketika stress hilang.

Ayelet Rosenberg, penulis pertama studi dan seorang mahasiswa di Picard Laboratory, mengembangkan metode baru untuk menangkap gambar yang sangat detail dari irisan kecil rambut manusia untuk mengukur tingkat hilangnya pigmen (beruban) di setiap irisan tersebut. Setiap irisan, sekitar 1/20 milimeter lebarnya, mewakili sekitar satu jam pertumbuhan rambut.

"Jika Anda menggunakan mata untuk melihat rambut, rambut akan tampak seperti warna yang sama kecuali ada transisi besar. Di bawah pemindai resolusi tinggi, Anda melihat variasi warna yang kecil dan halus, dan itulah yang kami ukur,” kata penulis studi senior, Martin Picard yang merupakan professor perilaku medis (Psikiatri dan neurologi) di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.

Para peneliti menganalisis rambut individu dari 14 sukarelawan. Hasilnya dibandingkan dengan buku harian yang memuat masalah masing-masing sukarelawan, di mana individu diminta untuk meninjau kalender mereka dan menilai tingkat stres setiap minggu.

Ketika rambut disejajarkan dengan buku harian stress, hubungan mencolok antara stres dan rambut beruban terungkap. Lalu dalam beberapa kasus, uban kembali berubah seiring hilangnya stres.

“Ada satu orang yang pergi berlibur, dan lima helai uban rambut di kepala orang itu kembali menggelap selama liburan,” kata Picard.

Namun demikian, pigmentasi ulang rambut hanya mungkin untuk beberapa orang. Mengurangi stres dalam hidup adalah tujuan yang baik, tetapi itu tidak serta merta mengubah uban menjadi warna normal.

“Berdasarkan pemodelan matematika ini, kami pikir rambut perlu mencapai ambang batas sebelum berubah menjadi abu-abu. Pada usia paruh baya, ketika rambut mendekati ambang batas itu karena usia biologis dan faktor lainnya, stres akan mendorongnya melewati ambang batas dan transisi menjadi abu-abu,” kata Picard.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement