Senin 10 Jan 2022 16:45 WIB

Pemerintah: Kasus Covid-19 Terbanyak dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Karena perbedaan kasus, pemwrintah akan lalukan pemisahan dengan penularan lokal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia saat ini berasal dari imported case yakni pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia saat ini berasal dari imported case yakni pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia saat ini berasal dari imported case yakni pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) ini, kasus ini berbeda dengan penularan lokal.

"Kasus yang terbanyak adalah kasus dari PPLN atau pelaku perjalanan luar negeri, Sehingga tentunya penambahan kasus PPLN ini berbeda," ujar Airlangga dalam konferensi pers Rapat Terbatas tentang PPKM, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, karena perbedaan kasus ini, pemerintah juga akan melakukan pemisahan penilaian dengan kasus penularan lokal. Menurutnya, kasus yang berasal dari pelaku perjalanan internasional ini tidak akan dicatat bersama dengan penularan lokal di wilayah tersebut.

Ia mengatakan titik-titik itu yakni Bandar Udara Soekarno Hatta, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sam Ratulangi Manado, Pelabuhan Laut Batam, Tanjung Pinang, Nunukan Kalimantan Utara, PLBN Aruk, Entikong dan Motaain.

"Di mana catatan daripada PPLN ini akan dicatat secara terpisah dengan wilayah. Sehingga contoh yang terjadi di Bandar Udara Soekarno Hatta dan karantina di RSDC Kemayoran ini tidak digabungkan dengan kasus kenaikan di DKI Jakarta," kata Airlangga.

"Demikian pula di Kepulauan Riau, itu dari Pelabuhan Laut Batam itu tidak dijadikan satu dengan Kepulauan Riau," katanya.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaiakn terima kasih kepada masyarakat Indonesia, termasuk para publik figur yang membatalkan rencana wisata ke luar negeri karena merebaknya Covid-19 varian Omicron. Di satu sisi, ia turut prihatin kepada wisatawan yang ketika tiba di Indonesia terdetekti terpapar Omicron."Saya terima kasih kepada yang patuh dan ikut anjuran. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka wisata di Indonesia saja seharusnya menjadi prioritas masyarakat," Kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Ia mengatakan, pemerintah sudah memberikan satu arahan yang jelas dan tegas mengenai wisata ke luar negeri. Namun, masyarakat Indonesia tetap ada yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri dan kembali dengan terpapar Omicron.

"Kami sangat prihati dengan mereka yang terpapar. Secara keseluruhan sampai 8 Januari 2022 kasus Omicron naik terus dan ada 414 orang. Ini harus meningkatkan kewaspadaan kita terutama di pintu-pintu masuk," kata dia.

Sandiaga mengatakan, saat ini terdapat 14 negara yang warga negaranya dilarang masuk ke Indonesia karena penyebaran Omicron yang tinggi. Ia pun menegaskan, penyebaran Covid-19 yang meningkat signifikan akan berdampak langsung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sejumlah antisipasi Kemenparektaf telah disiapkan, termasuk dengan kembali menggencarkan langkah testing, tracing, dan treatment (3T) serta protokol kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Disamping antisipasi, kita tetap terus akan menyiapkan kegiatan agenda pariwisata dan kita pastikan bahwa Indonesia siap untuk adaptasi. Apalagi, pariwisata baru saja mulai bernafas," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement